Senin 24 Feb 2014 15:52 WIB

PBNU akan Gelar Silaturahmi dengan Raja Yordania

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua PB NU Said Aqil Siradj saat berpidato dalam Harlah ke-90 Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta, Senin (27/5) malam
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ketua PB NU Said Aqil Siradj saat berpidato dalam Harlah ke-90 Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta, Senin (27/5) malam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menyelenggarakan Nahdlatul Ulama Sufi Gathering pada Rabu, 26 Februari 2014 ini. Pertemuan tersebut akan dihadiri Raja Yordania Abdullah II bin Hussein dan sekitar 1.500 kiai NU dari seluruh Indonesia.

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengatakan era informasi mendorong NU untuk aktif berkomunikasi dengan masyarakat belahan dunia lain untuk mewujudkan masyarakat dunia yang beradab. Kedatangan pemimpin tertinggi Yordania (al-Mamlakah al-Urduniyah al-Hasyimiyah) itu adalah bagian dari upaya para kiai NU membangun peradaban dunia.

Pertemuan tersebut bertempat di Plenary Hall Jakarta Convention Center pukul 15.00 WIB. Selain mengundang para kiai, akan hadir pula ulama dari pesantren-pesantren dan tokoh nonMuslim. PBNU berharap silaturahmi ini akan memberi dampak pada beberapa hal. Posisi strategis Kerajaan Yordania di kawasan Timur Tengah dapat meningkatkan perannya sebagai pelopor perdamaian di kawasan tersebut dan berimbas pada belahan dunia lainnya.

"Yordania ini satu-satunya negara yang aman dan tidak bergejolak. Padahal ia berbatasan dengan Palestina, Arab Saudi, Irak dan Suriah yang dilanda perang. Bayangkan, posisi itu membuat Yordania serba salah. Dia harus netral," ujar Said kepada wartawan saat konferensi pers di kantornya, Senin (24/2).

Kepemimpinan Raja Abdullah II bin Hussein yang moderat dapat mempengaruhi corak berIslam dab beragama pada masyarakat di kawasan itu. Hal ini, menurut Said, sama seperti NU yang moderat. Sambutan para kiai Nahdlatul Ulama dalam forum tersebut adalah wujud antusiasme persahabatan dua komunitas Muslim (Indonesia-Arab) untuk bersama-sama mengupayakan suasana keberagaman yang toleran dan saling menghormati.

Setelah bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Raja Abdullah akan menghadiri pertemuan tersebut. Kedatangannya diharapkan dapat mengeratkan hubungan kedua bangsa di bidang pendidikan, ekonomi, keagamaan dan kebudayaan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement