Rabu 26 Feb 2014 14:07 WIB

Hati-Hati, Uang Palsu di Bali Makin Banyak

Uang palsu, ilustrasi
Foto: Antara
Uang palsu, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR-- Uang palsu yang ditemukan di Provinsi Bali pada triwulan IV-2013 berjumlah 894 lembar, meningkat 0,79 persen dibandingkan selama triwulan sebelumnya yang hanya 887 lembar. Uang palsu yang ditemukan terdiri atas uang pecahan besar Rp100.000 (94,74 persen), dan pecahan Rp50.000 (4,36 persen), demikian laporan Bank Indonesia wilayah III Bali dan Nusa Tenggara dalam Kajian Ekonomi Regional Bali triwulan IV 2013, Rabu.

Untuk meminimalkan peredaran uang palsu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III menyosialisaikan ciri-ciri keaslian uang rupiah. Berkat gencarnya sosialisasi yang dilaksanakan di daerah kunjungan pariwisata itu, jumlah uuang kertas palsu yang ditemukan jauh berkurang jika dibandingkan dengan periode triwulan II-2-13 yang mencapai 1.216 lembar.

Di samping itu, untuk menjaga kualitas uang kartal yang diedarkan ke masyarakat dan mempertahankan uang beredar dalam keadaan layak, Bank Indonesia melakukan penarikan uang yang tidak layak edar (lusuh/rusak). Disebutkan bahwa jumlah lembar uang kertas tidak layak edar sepanjang triwulan IV-2013 mengalami kontraksi 18,52 persen dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, ini semua tentu berkat upaya Bank Indonesia untuk melakukan sosialisasi.

Ini dilakukan agar masyarakat menyadari kebijakan "clean money policy", dalam rangka meningkatkan kepedulian terhadap kondisi uang serta kebijakan penurunan tingkat "soil" (kelusuhan) untuk menjaga peredaran uang layak di masyarakat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement