Rabu 26 Feb 2014 15:22 WIB

Presiden Tunjuk Jabar "Host" Penelitian Gunung Padang

Situs megalitikum di lereng Gunung Padang
Foto: ANTARA
Situs megalitikum di lereng Gunung Padang

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menuturkan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memposisikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai "host" penuntasan penelitian Situs Megalitik Gunung Padang di Desa Karya Mukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur.

"Jadi kemarin itu, Pak Presiden juga memberikan tugas kepada Gubernur Jabar sebagai pemangku upaya pemugaran dan pengembangan peninggalan tradisi megalitik yang usianya diperkirakan lebih tua dibanding peradaban Piramid Mesir itu. Presiden meminta kami terus melanjutkan penelitian di Gunung Padang,'' kata Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, di Bandung, Rabu (26/2).

Presiden SBY menghendaki penanganan Situs Megalitik Gunung Padang seperti pada Candi Borobudur.

Karenanya, SBY menyatakan akan mengeluarkan Keputusan Presiden (Kepres) Peraturan Presiden (Perpres) untuk membakukan organisasi pelaksana pemugaran secara paripurna.

Wagub Jabar mengatakan, pengelolaan, pengembangan dan penelitian Situs Gunung Padang harus terus dilakukan dan Pemprov Jabar sudah membuat Keputusan Gubernur (Kepgub) untuk hal tersebut.

"Namun untuk ke depannya akan didorong bagaimana agar bisa menjadi cagar budaya. Atau mungkin nantinya akan dibuat Perpresnya. Itu, sedang digodok makanya kemarin ada Kemenpera, PU, Kemdikbud," katanya.

Ia menuturkan, Situs Gunung Padang seharusnya tak hanya diteliti tapi harus ada pengelolaannya dan lahan yang akan diteliti pun, diperluas menjadi 29, 8 hektare.

"Pada mulanya luas lahan penelitian Gunung Padang hanya 25 hektare. Kemudian ahan penelitian itu diperluas, karena Kemendikbud melihatnya kalau hanya 25 hektare masih kurang," katanya.

Pemprov Jabar, kata dia, akan melakukan pembebasan lahan seluas 29,8 hektare itu dan anggarannya berasal dari APBN serta APBD Provinsi Jabar juga dari APBD Kabupaten Cianjur. 

Ia menjelaskan, antara pengelolaan dan penelitian akan digarap bersamaan karena jika hanya dilakukan penelitian tanpa pengelolaan bisa ambruk.

"Saya yakin draf cagar budaya ini sudah bisa menghilangkan pro kontra dan kontroversi yang ada di Gunung Padang. Jika hanya diskusi terus, saya khawatir dari tempat lain datang meniliti. Yang dikhawatirkan asing. Gunung Padang kan daya tarik dunia,'' katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement