REPUBLIKA.CO.ID, PADANGPARIAMAN -- Dua pesawat dari dua maskapai berbeda batal mendarat di Bandara Udara Internasional Minangkabau (BIM) di Padangpariaman, Sumatera Barat. Kabut asap menyebabkan jarak pandang di landasan hanya sekitar 700 meter dan membuat pesawat tak bisa mendarat.
Dua maskapai tersebut yaitu Air Asia dari Kuala Lumpur dan Citilink dari Batam. Keduanya terpaksa kembali ke bandara asal, kata Kepala Divisi Operasional PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Joko Sudarmanto di Padangpariaman, Kamis (27/2).
Joko mengatakan keputusan batal mendarat diambil oleh dua maskapai tersebut dengan pertimbangan jarak pandang yang terbatas karena dikhawatirkan membahayakan keselamatan penerbangan.
Ia mengatakan, keputusan tetap beroperasi atau membatalkan penerbangan diserahkan kepada masing-masing maskapai, namun semua pihak harus tetap memperhatikan aspek keselamatan.
Sementara itu aktivitas penerbangan maskapai lainnya masih berjalan dengan normal dan tetap beroperasi seperti biasa kendati ada penundaaan.
Ia mengatakan jarak pandang minimal masing-masing pesawat udara berbeda-beda tergantung standar operasi dan penilaian pilot.
Kepada calon penumpang ia meminta agar bersabar jika penerbangannya mengalami penundaan karena kondisi bandara yang diselimuti kabut asap.
"Penundaaan terjadi murni akibat faktor alam, bukan dari aspek teknis operasional maskapai oleh sebab itu harap dimaklumi," kata dia.
Sebelumnya, Analisis Forecaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping Padang Yuni Fitria mengatakan jarak pandang di daerah ini hanya berkisar 700 meter hingga 900 meter akibat kabut asap.