REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Banjir yang merendam hampir seluruh wilayah Kabupaten Indramayu sebulan lalu menimbulkan ancaman berbagai penyakit. Salah satunya chikungunya.
Berdasarkan data dari Bagian Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, sepanjang Januari hingga akhir Februari 2014 tercatat warga yang terserang chikungunya mencapai lebih dari 100 orang. Serangan itu terjadi di beberapa daerah.
Di Desa Sudimampir di Kecamatan Balongan, Chikungunya menyerang 71 orang. Desa Dermayu, Kecamatan Sindang, 16 orang dan Kelurahan Kepandean di Kecamatan Indramayu 16 orang.
''Genangan air di lingkungan masyarakat yang timbul pascabanjir menyebabkan nyamuk (penyebar Chikungunya) mudah berkembang biak,'' kata Kabid Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Sri Nafsiyah, Kamis (27/2).
Selain Chikungunya, penyakit pascabanjir lain yang mudah menyebar adalah demam berdarah (DBD). Pasalnya, DBD juga disebarkan oleh nyamuk yang berkembang biak di genangan-genangan air.