REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Tentara Suriah sedang bersiap-siap untuk melancarkan serangan ke satu pangkalan pemberontak dekat Damaskus, kata sebuah surat kabar pro-pemerintah Kamis (27/2), sementara oposisi melaporkan satu "pembunuhan" para warga sipil dekat ibu kota itu.
"Tentara Suriah sedang bersiap-siap untuk melancarkan serangan tahap baru" ke kota Yabrud dekat perbatasan dengan Lebanon dalam ofensifnya di pegunungan Qalamun, kata Al-Watan.
Surat kabar itu memberitakan pasukan Presiden Bashar al-Assad telah menguasai dua bukit strategis dekat Yabrud, yang telah menjadi target serangan-serangan udara gencar dan tembakan tank sejak awal Februari. Pasukan pemerintah yang didukung para petempur gerakan Hizbullah Lebanon melancarkan satu serangan di daerah Qalamun November.
Mereka mengusir pemberontak dari beberapa kota strategis, tetapi Yabrud--terluas di wilayah itu-- sejauh ini tetap menjadi pangkalan oposisi. Perkembangan-perkembangan Kamis terjadi sehari setelah jumlah korban terbanyak di kalangan para petempur kedua pihak dalam konflik tiga tahun, kata kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).
Kelompok itu, yang mengandalkan laporannya pada para pegiat dan dokter di lapangan, mengatakan 326 petempur tewas di seluruh negara itu. Mereka termasuk 242 petempur oposisi, di antara mereka setidaknya 33 dari kolompok garis keras. Sejumlah 84 orang lainnya adalah pendukung Bashar, termasuk 37 paramiliter dan para petempur non-Suriah.
Tetapi Monzer Aqbiq, seorang penasehat senior pemimpin oposisi Ahmad Jarba, mempersengketkan klaim media pemerintah bahwa pasukan pemerintah telah menyerang dan membunuh lebih dari 170 gerilyawan Islam dekat Damaskus, Rabu,
"Ini adalah satu pembunuhan warga sipil yang dilakukan pemerintah dan para petempur Hizbullah," katanya.
Ia mengatakan "110 orang yang sengsara dan kelaparan sedang berusaha menyelamatkan diri ke Ghoua Timur untuk berobat" dan "sejumlah prtempur ysng mengawal para warga sipil itu ketika mere berusaha menghindari pengepungan itu."
Aqbiq mengatakan kelompok itu, yang termasuk para warga sipil yang cedera, diserang dan dibunuh.
Sementara itu stasiun televisi pemerintah, melaporkan lima orang tewas dan 13 lainnya cedera dalam satu serangan mortir "oleh para teroris" di distrik Akrameh yang dikuasai pemerintah kota Homs, menggunakan istilah pemerintah bagi para pemberontak.
Akrameh berbatasan dengan distrik-distrik kecil yang dikuasai pemberontak di tengah kota Homs yang berada dala pengepungan tentara selama lebih dari satu setengah tahun. Perang saudara tiga tahun di Suriah menewaskan lebih dari 140.000 orang, kata SOHR, dan memaksa jutaan orang meninggalkan rumah-rumah mereka.
Di bidang kemanusiaan, badan PBB urusan Pengungsi Palestina UNRWA mengatakan pihaknya mendistribusikan 450 parsel makanan di kamp pengungsi Palestina Yarmuk di Damasus Rabu. Kepala UNRWA Filipp Grandi Selasa mengatakan situasi di Yarmuk "mengejutkan" dan menyerukan akses berksinambungan bagi pengiriman bantuan ke 18.000 warga Paletina yang terperangkap di sana akibat serangan-serangan.