REPUBLIKA.CO.ID, Juhri Masdjan yang kita kenal sebagai Jojon pelawak ternama di Indonesia telah tutup usia. Pelawak era 80-an ini menutup akhir hidupnya pada jam 06.10 WIB pagi hari tadi, Kamis (6/3). Pria kelahiran 5 Juni 1947, menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 6 Maret 2014. Pria yang terkenal dengan kumis dan gaya pakaiannya membuat ciri khasnya tak terganti oleh siapapun.
Pria yang mulai berkarir pada tahun 1975 telah menghasilkan banyak prestasi dan kenangan yang berharga. Jojon yang disukai banyak masyarakat salah satu bukti bahwa dia adalah sosok yang redah hati. Sosok pria yang tidak melihat senioritas maupun junioritas membuat seluruh komedian, aktor maupun masyarakat sangat menghormati dan mengidolakan Jojon.
Jojon yang mengawali kariernya di Jayakarta Group bersama Hasanuddin atau U'u, Suprapto atau Esther, Chaplin dan Cahyono. Mereka adalah grup lawak yang terkenal pada tahun 70-80 an. Namun, pada tahun 90-an, satu per satu dari anggota tersebut mengundurkan diri atau hekang dan memilih untuk besolo karier.
Jojon yang pernah mengeluarkan album pop sunda berjudul Pamali. Bahkan, ada beberapoa lagu yang dia nyanyikan bersama Dorce Gamalama. Tidak hanya pada tahun 70, 80, maupun 99-an dapat merasakan dan menikmati karya pelawak komedian ini. Bahkan, kaula muda pada tahun 2000 an, sangat menyukai pria berkumis ini dengan segala gaya aktingnya, lawakkannya bahkan celotehan-celotehannya.
Sosok kepala keluarga yang bijaksana dan bertanggung jawab, membuat keluarga yang ditinggalkannya merasa kehilangannya. Tak hanya keluarga besar yang sedih tetapi seluruh sahabat dari kalangan pelawak, aktor, maupun penyanyi merasa kehilangan sosok bapak.
"Beliau adalah sosok yang sangat berbakat dalam hal apapun, entah itu menjadi pelawak, aktor, maupun kepala keluarga," kata Dorce Gamalama, sahabat Jojon. Dorce menambahkan bahwa, Jojon adalah guru dan motivator bagi kami, mengajarkan banyak ilmu, pengalaman bahkan perhatian dia kepada para artis, khususnya komedian.
Tarzan salah satu sahabat Jojon mengatakan bahwa, Jojon adalah sosok yang hanya ingin membagi kebahagiannya, dia bukan seseorang yang ingin diperhatikan tapi dia senang memperhatikan kami. "Jojon bukanlah orang yang acuh, dia adalah bapak untuk setiap para komedian, gayanya yang lucu tapi tak kuno, cara bicara yang baik tapi tak kaku, dan olah tubuh dia yang selalu membuat orang lain suka sama dia," lanjut Tarzan.
"Gaya lawakkan dia yang tak pernah saya lupa adalah dia tidak ingin orang lain yang menjadi bahan lawak, tapi dirinya saja yang menjadi bahan lawakan," kata Eko Patrio, yang ditemui Republika di TPU Kebon Pedes.
Eko juga menambahkan bahwa, Jojon pernah mengatakan agap saja gue keset, buat jadi lawakkan. Dia adalah sosok yang sangat memperhatikan orang lain. "Dia selalu mengingatkan saya untuk makan, jaga kesehatan dan berpesan untuk selalu mengutamakan keluarga, dia akan menjadi guru dan panutan kami sebagai pelawak untuk selamanya." lanjut anggota DPR Komisi X ini.