REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan akan menutup media sosial seperti Youtube dan Facebook. Keputusan ini dilakukan setelah pembicaraan telepon antara dia dan anaknya bocor ke media sosial.
"Saya tidak akan membiarkan bangsa kami menjadi korban Facebook dan Youtube," kata Erdogan dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi ATV, Kamis (6/3) waktu setempat, seperti dilansir Deutsche Welle.
Percakapan yang diunggah ke Youtube itu menempatkan Erdogan sebagai politikus korup dengan nilai kekayaan jutaan dolar AS. Ia menyebut tudingan tersebut sebagai upaya kudeta.
Politisi terpopuler Turki ini menyatakan, rekaman tersebut merupakan bagian dari kampanye yang mendiskreditkan dirinya berikut pemerintahan yang ia pimpin.
Lima rekaman telah muncul di Youtube pekan ini yang dinilai Erdogan sebagai kampanye sistematis yang diatur oleh pengikut rivalnya Fethullah Gulen untuk menodai Partai AK sebelum pemilihan presiden.
Tidak ada reaksi langsung dari Youtube dan Facebook terkait ancaman Erdogan.
Turki merupakan 15 besar pengguna kedua media sosial ini. Pengguna Facebook di Turki mencapai 34 juta pengguna aktif.
Turki telah memblokir akses Youtube selama lebih dari dua tahun sampai 2010 setelah pengguna memposting sebuah video pemerintah yang dianggap menghina pendiri Turki, Mustafa Kemal Ataturk.