Sabtu 08 Mar 2014 11:42 WIB

Penyidikan Century Belum Sentuh Aktor Utama

Rep: Erdy Nasrul / Red: Chairul Akhmad
Massa dari Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera), menggelar aksi unjukrasa di depan Gedung KPK, Jakarta. Mereka menuntut agar KPK segera menuntaskan skandal kasus Bank Century yang diduga melibatkan sejumlah pejabat tinggi negara.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Massa dari Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera), menggelar aksi unjukrasa di depan Gedung KPK, Jakarta. Mereka menuntut agar KPK segera menuntaskan skandal kasus Bank Century yang diduga melibatkan sejumlah pejabat tinggi negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penyidikan kasus korupsi dana talangan Bank Century dinilai masih pada permukaan. Hal ini masih pemanasan, karena belum menyentuh aktor utama.

Direktur Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Ucok Sky Khaddafy menyatakan, penyidikan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dilakukan dengan perlahan.

"Penyidikan sengaja dilakukan di permukaan karena adanya intervensi politik," jelasnya, di Jakarta, Sabtu (8/3).

Menurut Ucok, banyak pihak yang berkepentingan terhadap KPK. Lembaga antirasuah ini terus diserang agar kasus-kasus korupsi besar tidak diusut tuntas. Namun demikian, komisi yang kini dipimpin Abraham Samad ini terus bekerja.

 

Ucok yakin pada saatnya nanti kasus Century akan terungkap adanya keterlibatan aktor utama yang merupakan orang berpengaruh. Penyidikan perlahan ini disebut Ucok sebagai cara acak dalam mengusut kasus dana talangan (bail out) Bank Century Rp 6,7 triliun.

Sasaran utamanya adalah Budi Mulya. Mantan deputi gubernur BI ini dinilai Ucok sebagai orang paling lemah. “Namun demikian, Budi Mulya adalah pintu masuk untuk menjangkau teman-teman lain biar ini kelihatan korupsi berjamaah,” kata Ucok.

Ucok menilai, tidak menutup kemungkinan nantinya penyidikan kasus ini akan sampai kepada mantan menteri keuangan, Sri Mulyani. Wanita yang berperan sebagai Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) itu tidak disebut dalam dakwaan Budi Mulya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement