Senin 10 Mar 2014 05:10 WIB

Konsep-Konsep Berkah (1)

Ilustrasi
Foto: Lovetoknow.com
Ilustrasi

Oleh: Nashih Nashrullah

Berkah yang berupa kasih sayang Tuhan itu memunculkan ketenangan secara batin dan mendorong kebahagiaan secara fisik.

Konsep berkah sangat berkaitan dengan konteks keagamaan. Dia menggambarkan spiritualitas Islam dan sensibilitas yang berkaitan dengan mistisisme. Berkah dikonotasikan sebagai ekspresi sekaligus manifestasi Islam yang universal.

Berkah diambil dari kata baraka. Allah SWT menggunakan kata ini dalam bentuk jamak, barakat. Artinya adalah rahmat, kasih sayang, dan kekuatan supranatural, yang diberikan Tuhan kepada manusia.

Julia Clancy dalam The Oxford Encyclopedia of The Modern Islamic World menyatakan, orang-orang suci seperti Rasulullah SAW dikategorikan berkah. Begitu juga Alquran. Semua bisa mendapatkan berkah, baik itu yang hidup maupun mati.

Muslim yang ketika hidupnya mengamalkan kebajikan, kemudian meninggal. Sementara, banyak orang terus merasakan faedah dari amal tersebut. Maka, meskipun sudah mati, orang itu tetap menerima berkah.

Berkah memainkan peranan penting dalam menggambarkan orang-orang suci. Mereka yang menziarahi makam wali dan nabi maka dipercayai akan mendapatkan berkah. Bagi para wali, berkah merepresentasikan status kesucian, menandakan substansi batin, yang berasal dari Tuhan.

Ketika seseorang mendapatkan berkah maka bisa saja dia mendapatkan keajaiban semisal karamah dari Tuhan. Misal, seseorang mengalami kecelakaan parah. Seharusnya dia mati, tapi tidak. Tuhan ternyata mengintervensi kecelakaan itu sehingga tidak ada korban jiwa.

EJ Brill dalam The Encyclopedia of Islam, menyatakan berkah berarti kasih sayang Tuhan. Secara batin, berkah memunculkan ketenangan. Secara fisik, berkah memunculkan kebahagiaan. Hal itu terjadi karena nikmat dari Allah terus ditambah dan terus tumbuh dalam batin.

Ketika nikmat Allah terus dirasakan maka sesungguhnya hal itu adalah berkah. Misal, seseorang mendapatkan rezeki yang berkah maka akan terus bertambah. Yang muncul kemudian adalah kebaikan dan kecukupan.

Berkah datang dari Allah, baik dalam hal rezeki, pertolongan, dan kesembuhan. Tidak boleh meminta berkah kepada selain Allah. Rasulullah pernah menunjukkan berkah berupa air kepada umat Islam. Dalam sebuah hadis diriwayatkan Bukhari, Rasulullah melakukan perjalanan bersama sahabatnya.

Ketika itu, persediaan air sedikit. Rasul bersabda, “Carilah air.” Para sahabat membawa bejana berisi sedikit air. Rasulullah memasukkan tangannya. Kemudian berkata, “Kemarilah kalian menuju air yang diberkahi dan berkah itu dari Allah.” Ibnu Mas’ud menjadi saksi yang melihat kejadian itu.

Banyak ucapan, perbuatan, serta keadaan diberkahi jika seorang Muslim melakukannya untuk mencari kebaikan dengan mengikuti sunah. Dia akan mendapatkan kebaikan dan berkah itu sesuai dengan niat dan kesungguhannya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement