Senin 10 Mar 2014 08:56 WIB

Lagi, Pergerakan Tanah di Majalengka

Rep: lilis/ Red: Damanhuri Zuhri
Warga berjalan di jalan desa yang rusak akibat pergerakan tanah di Kampung Cigintung, Desa Cimuncang, Kecamatan Malausna, Majalengka, Jawa Barat, Jumat (3/5)
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Warga berjalan di jalan desa yang rusak akibat pergerakan tanah di Kampung Cigintung, Desa Cimuncang, Kecamatan Malausna, Majalengka, Jawa Barat, Jumat (3/5)

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Bencana pergerakan tanah kembali terjadi di Kabupaten Majalengka. Bahkan, peristiwa itu meluas di sejumlah daerah. Kali ini, bencana tersebut terjadi di dua lokasi berbeda di hari yang sama, Ahad (9/3).

Pertama, pergerakan tanah menyebabkan jalan penghubung Desa Sukamenak, Kecamatan Bantarujeg menuju kota kecamatan amblas. Jalan amblas sepanjang 30 meter dan lebar tiga meter. Tidak ada korban dalam peristiwa itu.

Selain itu, pergerakan tanah juga terjadi di Desa Mekar Mulya, Kecamatan Lemahsugih. Peristiwa itu menyebabkan sedikitnya 11 rumah warga retak-retak dan bisa ambruk sewaktu-waktu.

''Majalengka seperti sedang dikepung pergerakan tanah,'' ujar Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Majalengka, Eman Suherman.

Tak hanya di kedua daerah tersebut, pergerakan tanah juga semakin meluas dan bertambah parah di Blok Mukti Rahayu RT 01 dan RT 08 Desa Sidamukti, Kelurahan Majalengka Kulon, Kecamatan Majalengka.

Pergerakan tanah yang awalnya hanya melanda rumah-rumah warga, kini telah mengakibatkan sebuah bangunan SMP ambruk. Kondisi serupa juga terjadi di RT 03 Blok Manis Desa Jerukleueut, Kecamatan Sindangwangi.

Pergerakan tanah di desa itu pun meluas dan menyebabkan sedikitnya 18 rumah warga yang awalnya hanya retak-retak, kini sudah terancam roboh. Tak hanya itu, jalan desa dan gang juga rusak parah.

Eman mengatakan, penyebab pergerakan tanah hingga saat ini belum diketahui. Pihaknya masih menunggu hasil kajian dari Badan Geologi dari Bandung. ''Untuk kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah,'' terang Eman.

Wakil Bupati Majalengka, Karna Sobahi mengimbau warganya agar mewaspadai bencana alam yang terjadi di Majalengka.

Pasalnya, berdasarkan indeks daerah rawan bencana di Indonesia, Kabupaten Majalengka menduduki urutan ketujuh tingkat Jawa Barat dan peringkat ke-16 di Indonesia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement