Senin 10 Mar 2014 11:47 WIB

Liga Arab Dukung Penuh Kemerdekaan Palestina

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
Serdadu Israel saat melakukan penggeledahan di sejumlah tempat di Tepi Barat, Palestina.
Foto: AP/Mohammed Ballas
Serdadu Israel saat melakukan penggeledahan di sejumlah tempat di Tepi Barat, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO– Tak ada persetujuan dari negara-negara Liga Arab terhadap berdirinya negara Israel di tanah Palestina. Hal ini disampaikan Ketua Liga Arab Nabil Elaraby, Ahad (9/3) waktu setempat dalam pertemuan Menteri Luar Negeri negara Arab di Kairo, Mesir. Elaraby mendesak negara Arab untuk mengambil sikap tegas menolak dan melawan permintaan Israel yang menginginkan Palestina mengakui negara Yahudi Israel.

Elaraby menganggap hal itu sebagai penyimpangan percobaan pembicaraan damai antara kedua negara. Dikutip dari AP, menteri-menteri luar negeri negara Arab pun menolak permintaan tersebut. Mereka menganggap melurusan permintaan akan merugikan hak-hak pengungsi Palestina.

Dalam resolusi yang dikeluarkan di markas Liga Arab di Kairo, Ahad lalu para menteri luar negeri mengatakan masalah pengungsi Palestina merupakan bagian penting dalam perdamaian yang komprehensif dan adi. Mereka menyalahkan Israel karena dianggap mengulur negosiasi perdamaian.

Liga Arab memberikan dukungan penuh untuk Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Malki mengatakan kepada wartawan bahwa resolusi Liga Arab ini meningkatkan posisi Abbas menjelang kunjungannya ke Washington 17 Maret mendatang. Di sana, mungkin Abbas akan menerima tekanan baru.

"Para menteri luar negeri Liga Arab mengeluarkan resolusi yang menguatkan Abbas. Mereka mengatakan ‘pergi ke Washington dan berbicara dengan nama kami semua’,’’ kata Malki. Resolusi yang dikeluarkan negara Arab dalam isu Palestina menyatakan penolakan terhadap permintaan Israel dan beberapa pihak Internasional untuk mengakui Israel sebagai negara Yahudi.

Liga Arab juga menyerukan sebuah konferensi internasional untuk mengatasi masalah ini. Sekaligus mengadakan evaluasi peran mediator internasional yang selama ini mengurus perundingan, dimana AS banyak berperan. Liga Arab menganggap mereka telah gagal membuat prestasi apa pun dalam mewujudkan keadilan dan perdamaian.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah bertemu dengan Presiden AS Barack Obama. Netanyahu bersikeras meminta Palestina mengakui negara Yahudi Israel jika mereka inginkan perdamaian. Abbas sendiri tegas menolaknya. Ia mengatakan dihadapan umum tidak akan pernah mengakui Israel sebagai negara Yahudi. Ia mengatakan tidak ingin menjadikan orang-orang Palestina sebagai bagian dari Timur Yerusalem Israel yang dianeksasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement