REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Indonesia menghadapi ancaman perubahan iklim yang tinggi. Diperlukan upaya serius dari setiap individu bersama pemerintah untuk menjaga lingkungan.
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, salah satu dampak yang terlihat dari perubahan iklim terlihat di Pekanbaru, Riau. Walaupun sudah masuk musim hujan, di Riau dan sejumlah daerah lainnya di Sumatra justru diselimuti kemarau. Bahkan kualitas udara di Riau kian memburuk.
Papan Indeks Standar Polusi Udara yang terpampang di salah satu sudut kota Riau menunjukkan, kualitas udara Riau berada pada angka 310 Psi atau berbahaya. Bandar Udara Sultan Syarif Qasim II Pekanbaru juga lumpuh, akibat jarak pandang yang tertutup asap.
"Kita lihat terjadi kebakaran lahan yang tinggi. Salah satunya karena cuaca, disamping faktor kelalaian manusia," kata Menhut saat memberi sambutan di "Konser Cinta Hutan" yang merupakan acara puncak dari "Festreeval Music 2014", Sabtu (8/3), kemarin di Hutan Kota Tegalega, Bandung, Jawa Barat.
Untuk itu Menhut menyambut positif acara yang digagas Holcim Indonesia dan Kementerian Kehutanan ini. Acara ini, kata Menhut, dapat mendorong anak muda aktif dalam kepedulian menjaga lingkungan.
"Saya mengajak kita semua untuk menghijaukan Bandung dan Indonesia pada umumnya," kata Menhut.
Selain konser yang menampilkan sejumlah musisi seperti RAN, Nidji, Wali dan Ira Swara, di acara tersebut juga dilakukan gerakan penanaman pohon. Sedikitnya 30.000 pohon baru ditanam di sepanjang acara ini.
Direktur Relationship PT Holcim Indonesia, Rusli Setiawan, mengatakan, acara ini dibuat untuk mengajak masyarakat cinta menanam pohon serta melestarikan hutan untuk masa depan.
"Ini langkah nyata yang menunjukkan bahwa kami peduli terhadap lingkungan dan masyarakat, tidak hanya hari ini tapi untuk masa yang akan datang," demikian Rusli.