Selasa 11 Mar 2014 16:45 WIB
Ibu Bunuh Anak Kandung

Suami Tak Tahu Istrinya Depresi

Rep: Joko Suceno/ Red: Joko Sadewo
Mayat bayi (ilustrasi)
Foto: anastasyea.com
Mayat bayi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -– Pembunuhan yang dilakukan Ny DU (36 tahun) terhadap anak bungsunya, Aisyah Fani (2,5 tahun), dilatarbelakangi kondisi mental yang depresi. Namun, suami Ny DU, Kasito (38), tak mengetahui kalau istrinya mengalami depresi karena utang piutang.

Bapak dua anak yang bekerja di perusahaan farmasi di Bogor ini menyangka istrinya baik-baik saja. Namun, ia mengakui jarang berkomunikasi dengan istrinya karena bekerja di luar kota. ‘’Saya pulang dua minggu sekali. Kalaupun bertemu jarang ngobrol. Saya tak tahu istri terlilit utang,’’ katanya seperti dituturkan Kapolresta Cimahi, AKBP Erwin Kurniawan, kepada Republika, Selasa (11/3).

 

Saat kejadian, kata Erwin, suami tersangka sedang berada di Bogor. Dia baru mengetahui anaknya meninggal sekitar pukul 07.30 WIB. Setelah mendapat kabar kematian anak bungsunya, Kasito langsung pulang ke Bandung menuju RSUP Hasan Sadikin. ‘’Dia (Kasito) sangat shock sekali mengetahui anaknya meninggal. Terlebih setelah tahu penyebab meninggalnya anaknya tersebut. Saat berada di rumah sakit Kasito lebih banyak diam sambil meneteskan air mata,’’ kata Erwin.

 

Pernikahan Kasito dengan DU sudah berlangsung 13 tahun. Dari pernikahannya itu, mereka dikaruniai dua orang anak. Anak sulung mereka, M Fahrul Robani (10) dan anak kedua Aisyah. Awalnya, kata Erwin, tersangka akan membunuh anaknya yang paling besar dengan cara dimasukkan ke dalam toren.

Namun, upaya itu gagal lantaran Fahrul berhasil melarikan diri. ‘’Gagal memasukkan anak pertamanya ke dalam toren, tersangka lalu menggendong anak bungsunya yang sedang tidur. Balita tersebut langsung dimasukkan ke dalam toren selama satu jam dan akhirnya meninggal,’’ katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement