REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Partai Demokrat tidak akan memanfaatkan kepala daerah dari partainya untuk memenangkan Pemilu 2014 karena target pemenangan tidak terkait kepala daerah.
"Kami tidak pernah tergetkan kepala daerah asal Demokrat untuk memenangkan partai di Pemilu 2014," kata Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat Ferrari Romawi di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa.
Ferrari mengatakan Demokrat memiliki modal yang kuat dalam pemenangan pemilu yaitu mesin partai. Karena itu menurut dia, partainya tidak mengandalkan kepala daerah baik gubernur, walikota, dan bupati yang ditargetkan untuk memenangkan pemilu."Modal kami adalah kader dan konstituen bukan kepala daerah yang ditargetkan menang dalam pemilu," ujarnya.
Menurut dia kepala daerah memang ditargetkan untuk menang dalam ajang Pemilihan Kepala Daerah bukan Pemilu.
Menurut dia tidak ada hubungan antara tugas kepala daerah dengan pemenangan pemilu karena tugas itu ada pada mesin partai."Apa hubungannya antara kepala daerah dengan (pemenangan) pemilu, kan itu tanggung jawab mesin partai," katanya.
Dia mengatakan partainya tidak akan membebani tugas kepala daerah dengan tugas pemenangan pemilu dari partai. Karena itu menurut dia, Demokrat tidak akan memberikan penghargaan atau hukuman apapun hasil Pemilu 2014 kepada kepala daerah."Tidak ada 'reward and punishment' kepada kepala daerah asal Demokrat," katanya.
Selain itu Ferrari mengakui jika peta politik partainya tidak secerah Pemilu 2009 namun dirinya yakin setidaknya ada satu calon yang lolos di setiap Daerah Pemilihan (dapil) yang berjumlah 77 dapil di seluruh Indonesia.
"Di Pemilu 2009 Demokrat banyak meraih suara di Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, DKI Jakarta, hampir seluruh Jawa dari kursi yang ada di DPR itu melambangkan kekuatan kami," katanya.
Dia menyadari peta politik saat ini berubah tapi yang ada akan tetap coba dipertahankan Demokrat paling tidak kekuatan yang sudah ada.
Namun Ferrari meyakini Demokrat akan mendulang suara di Jawa Timur terlihat dari indikator partai itu menang dalam Pemilihan Gubernur Jatim 2013.
"Masalah juara tidak juara (Pemilu 2014) tidak bisa diprediksi yang penting caleg bekerja optimal. Saat Pilgub Jatim, Demokrat menang, di sana akan menjadi keyakinan bagi kami (mendulang suara)," tegasnya.
Dia menyatakan apabila keberhasilan di pilkada menjadi salah satu faktor keyakinan akan mendapat banyak suara di daerah tersebut. Namun menurut dia, bukan berarti di daerah yang kepala daerahnya bukan kader Demokrat pihaknya pesimis.