REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Rangkaian teror jelang Pemilu yang menyasar partai lokal di Aceh masih terjadi. Setelah beberapa hari lalu sebuah granat dilemparkan ke kantor Partai Aceh (PA), kali ini rumah ketua dewan pimpinan partai tersebut dilempar molotov.
Dikabarkan, rumah milik ketua Dewan Pimpinan Gampong (DPG) PA Kampung Jawa, Abubakar Abdullah dilempar molotov Kamis (13/3) sekitar pukul 4 dini hari waktu setempat. Api memang tidak meluluhlahtahkan bangunan rumah yang berlokasi di Jl. Darussalam Lhokseumawe itu. Korban luka pun nihil, namun ini menjadi intimidasi kesekian kalinya kepada kader partai tersebut.
Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Gustav Leo yang dimintai keterangannya mengatakan, kemungkinan besar molotov yang dilempar tidak berskala besar. Menilik dari bekas hitam yang hanya ada di depan garasi rumah, molotov diduga hanya satu buah botol berisi bensin yang dibakar melalui sumbu lalu dilemparkan. “Laporan akan saya cek perkembangannya,” kata Gustav dihubungi Republika dari Jakarta Kamis.
Gustav mengatakan, ragam teror yang diarahkan kepada salahsatu partai memang bisa ditarik sebagai aksi politis. Untuk itu menurutnya, segenap petugas di lapangan dan masyarakat diminta untuk bahu mambahu membangun kondusifitas di Aceh terutama menjelang Pemilu.
“Ini pun saya sedang ikut rapat yang dipimpin pak Kapolda (Brigjen Husein Hamidi) dan jajaran sedang membahas peningkatan pengamanan di Aceh,” kata dia.
Sebelumnya, teror kepada PA baru saja terjadi Selasa (13/3) lalu. Saat itu, markas PA di Kecamatan Lhueng Bata, Banda Aceh dilempar granat jenis ‘manggis’. Korban luka meski tak kritis merupakan anak berusia 9 tahun. Lantai 2 bangunan tersebut pun dibuat berantakan oleh ledakan granat ini.