REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA-- Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Azyumardi Azra, mengatakan setelah Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, pemerintah harus berkonsentrasi menegakan keadilan. Sebab selama lima tahun terakhir tingkat kesenjangan atau ketidakadilan di masyarakat semakin lebar.
Azyumardi Azra mengemukakan hal itu ketika menjadi pembicara pada seminar internasional 'Indonesia, Islam and Democracy' di Yogyakarta, Sabtu (15/3). Seminar ini digelar Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Dijelaskan Azyumardi, ada dua ketidakadilan yang dialami bangsa Indonesia yaitu ketidakadilan ekonomi dan hukum. Ketidakadilan ekonomi, kata Azyumardi, dapat dilihat dalam lima tahun terakhir dengan semakin besarnya kesenjangan di masyarakat.
"Saat ini pemerintah lebih mementingkan pembangunan pada sektor ekonomi formal. Seperti banyak mall dibangun, sementara pasar tradisional tak diperbaiki malah digusur dan diganti dengan mall," kata Azyumardi.
Kondisi ini, kata Azyumardi, bila tidak diperbaiki akan semakin meningkatkan kesenjangan sosial dan kecemburuan sosial. "Ini bisa meledak sewaktu-waktu," tandasnya.
Sementara ketidakadilan di bidang hukum sangat terlihat di masyarakat. Sebab penegakan hukum tidak tegas bahkan para oknum penegak hukum banyak yang menerima sogok. Sehingga keputusan-keputusannya tidak mencerminkan rasa keadilan.
Selain itu, keputusan para oknum pengak hukum tidak mempertimbangkan sensivitas hukum. Orang mencuri sandal dihukum tiga bulan, sedang koruptor hanya dihukum 2-3 tahun saja. "Ke depan hal ini harus diperbaiki, kalau tidak saya kira kita tidak bisa mencapai kemajuan yang lebih cepat lagi," tandasnya.