Ahad 16 Mar 2014 18:41 WIB

Malaysia Minta Bantuan Indonesia Cari MH370

Pesawat Malaysian Airline
Foto: kyodo news
Pesawat Malaysian Airline

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemerintah Malaysia menyampaikan permintaan secara tertulis kepada sejumlah negara termasuk Indonesia untuk membantu pencarian pesawat MH370 yang hilang kontak sejak Sabtu (8/3) jika melintasi wilayahnya.

"Permintaan itu meliputi data satelit, rekaman radar, pencarian di darat dan lautan serta permintaan izin jika diperlukan pengerahan armadanya masuk ke Indonesia," kata Wakil Duta Besar Republik Indonesia, Hermono di Hotel Sama-Sama KLIA, Ahad (16/3).

Menurut dia, Pemerintah Malaysia saat memberikan penjelasan terkait perkembangan pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 kepada sejumlah perwakilan negara juga meminta Indonesia untuk bekerja sama dalam pencarian di koridor Selatan. "Untuk koridor Selatan ini yang dilibatkan adalah Indonesia dan Australia," ungkapnya.

Tentunya, dalam pencarian di wilayah Indonesia akan dipimpin oleh Indonesia dengan terus berkoordinasi dengan pihak Malaysia.

Sedangkan untuk koridor Utara (negara-negara yang mungkin dilalui MH370) meliputi Laos, Vietnam, Kamboja, Thailand, Myanmar, Pakistan, Bangladesh, India, China, Turkmenistan, Kazakhstan, Uzbekistan dan Kyrgyzstan.

Hermono mengatakan bahwa hasil pertemuan dengan pihak Malaysia tersebut akan disampaikan segera ke pemerintah Indonesia terutama kepada pihak yang terkait dalam peristiwa ini seperti kementerian luar negeri, kementerian perhubungan, Panglima TNI ataupun pihak Basarnas. "KBRI Kuala Lumpur akan segera melaporkan hal ini ke Jakarta," ungkapnya.

Mengenai permintaan tersebut, menurut dia, pemerintah Indonesia akan menyetujuinya karena ini merupakan upaya kemanusiaan.

Sementara itu, dalam penjelasan pemerintah Malaysia disebutkan kemungkinan pesawat itu melintasi koridor utara ataupun selatan. Dengan adanya keterangan radar yang menyebutkan pesawat masih terus bergerak setelah hilang kontak, maka diperkirakan bisa menempuh enam jam perjalanan.

"Bila pesawat bergerak dengan kecepatan penuh maka diperkirakan bahan bakar akan habis ketika berada di Samudera Hindia. Sedangkan jika melalui koridor utara, kemungkinan akan habis hingga laut Kaspia," jelasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement