Oleh: Rosita Budi Suryaningsih
Keesokan harinya, laki-laki pengembara yang sedang bertaubat itu meninggal dunia.
Di hadapan Allah, ditimbanglah amal ibadah yang pernah dilakukan oleh orang yang bertaubat itu selama lebih kurang tujuh puluh tahun dengan dosa yang dilakukannya selama tujuh malam.
Ternyata hasil dari timbangan tersebut, amal ibadah yang dilakukan selama tujuh puluh tahun itu dikalahkan oleh kemaksiatan yang dilakukannya selama tujuh malam.
Akan tetapi, timbangan kebaikannya ditambahkan dengan perbuatan baiknya menjelang ajalnya, yaitu memberikan sepotong roti pada fakir miskin yang sangat memerlukannya.
Ternyata amal tersebut dapat mengalahkan perbuatan dosanya selama tujuh malam itu. Kepada anaknya Abu Musa berkata, "Wahai anakku, ingatlah olehmu akan orang yang memiliki sepotong roti itu!"
Amal sedekah bisa menyelamatkan umat manusia dari api neraka. Apalagi, yang bersedekah tersebut merupakan orang yang juga sebenarnya sangat membutuhkan harta tersebut.
Rasulullah SAW bersabda, "Satu dirham bisa mengalahkan 100 ribu dirham." Para sahabat bertanya, "Bagaimana bisa demikian?" "Ada orang yang memiliki dua dirham, kemudian dia sedekahkan satu dirham. Sementara itu ada orang yang memiliki banyak harta, kemudian dia mengambil seratus ribu dirham untuk sedekah." (HR an-Nasai).
Abu Hurairah RA berkata, "Wahai Rasulullah, sedekah yang bagaimana yang paling utama?" Rasulullah pun bersabda, "Kesungguhan seorang muqil, dan mulailah dengan orang yang menjadi tanggunganmu." Muqil adalah orang yang sedikit hartanya, tetapi dia bersedekah sesuai dengan kemampuannya.