Rabu 19 Mar 2014 12:45 WIB

Tugas AKBP Pamudji Selama di Mapolda Metro Jaya

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Citra Listya Rini
Jasad AKBP Pamudji tiba di RS Polri Kramat Jati
Foto: Republika/C 68
Jasad AKBP Pamudji tiba di RS Polri Kramat Jati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- AKBP Pamudji ditemukan tewas di Kantor Kayanma Mapolda Metro Jaya, Selasa (18/3) lalu. Ia tewas tergeletak dengan luka tembak di bagian kepala.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto mengatakan sebagai Kepala Pelayanan Markas Polda Metro Jaya, AKBP Pamudji memiliki tanggung jawab terhadap markas.

''Dalam kaitan pelaksanaan tugasnya di luar dari dinas maupun dalam jam dinas, dia bertanggung jawab agar markas Polda ini selalu dalam keadaan aman dan bersih,'' kata Rikwanto di Jakarta, Rabu (19/3).

Pamudji juga bertugas menjalankan fungsi dan tugas piket agar berjalan dengan baik. ''Beliau mengecek siapa pun yang berada di Polda Metro Jaya, termasuk piket yanma sendiri,'' kata Rikwanto

Pamudji ditemukan tewas dengan senjata yang tergeletak di sebelah kanannya. Peristiwa ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Brigadir S yang diduga menjadi orang terakhir yang bersama korban pun belum bisa ditingkatkan statusnya sebagai tersangka.

S diketahui sempat keluar dari lokasi kejadian dan berteriak bahwa Pamudji bunuh diri. Keterangan ini menjadi masukan penyidik yang akan menggunakan lie detector sebagai pemeriksaan berikutnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement