Oleh: Mohammad Akbar
Gaya hypostyle hadir dalam lengkungan-lengkungan pada bangunan dan menara masjid.
Langit tak tampak cerah. Hari itu hujan tengah mengguyuri bumi dari Kota Bogor. Tak terlalu dingin udara yang menelusup ke dalam pori-pori kulit.
Tetapi, jika dibandingkan dengan Jakarta, kesejukan begitu terasa saat merebahkan diri di lantai marmer yang ada di selasar Masjid Raya Bogor ini.
Hari itu, Masjid Raya Bogor tengah menggelar aktivitas rutin. Sebuah pengajian mingguan dilakukan setiap Senin sore. Suara pembawa acara terdengar menggema dari enam pengeras suara yang menggantung di dinding bagian dalam masjid. Suara yang dihasilkan juga terdengar renyah di gendang telinga yang mendengarnya.
Ketika menyambangi masjid ini, daya tarik sesungguhnya bukan hanya dari aktivitas takmirnya. Sejujurnya, wajah baru dari masjid inilah yang menarik langkah untuk singgah. Seperti tertulis pada laman resmi Pemerintah Kota Bogor, masjid ini rupanya baru merampungkan proses revitalisasi bangunannya pada awal tahun ini.
Dari wajah baru tersebut, terlihat Masjid Raya Bogor telah memiliki kubah. Pada tampilan sebelumnya, atap masjid ini berbentuk limas dengan dua tumpang. Kini, atap masjid terbesar di Kota Bogor itu memiliki tiga kubah.
Kubah berukuran besar, berada di bagian tengah bangunan. Sedangkan dua kubah lainnya, mengapit posisi kubah utama. Kubah yang mengapit itu memiliki ukuran yang lebih kecil dari kubah utama.
Motif pada bagian kubah Masjid Raya Bogor ini menyerupai kubah pada umumnya di masjid-masjid negeri ini. Motifnya berupa bangun belah ketupat yang saling menghubung satu sama lain. Paduan warna putih dan abu-abu pada bagian kubah membuatnya terlihat serasi dengan warna eksterior bangunan masjid.
Dari sisi timur, dua kubah kecil itu ditopang oleh bangunan berbentuk ruang bujur sangkar. Bangunan itu memberikan kesan yang kokoh kepada tampilan muka (fasade) masjid.
Posisi dua bangunan penopang ini menjadi semacam gerbang bagi pintu utama masuk ke dalam masjid. Bagian ini menjadi salah satu yang mengalami perubahan pada proses revitalisasi masjid.