REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Masrokhan mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) akan membantu perekonomian keluarga Iqbal. Menurut Masrokhan, bantuan bakal diberikan dalam bentuk modal usaha.
"Kita akan memberdayakan keluarganya. Kalau keluarganya sejahtera, otomatis anak-anaknya juga akan terlindungi," kata dia melalui sambungan telepon, Kamis (20/3).
Dia menjelaskan, Iqbal sendiri saat ini kondisinya masih kritis di rumah sakit. Dinas Sosial, kata Masrokhan, memberikan pendamping seorang psikolog dan satu orang pekerja sosial. Apabila kondisi fisik dan mentalnya sudah membaik, Dinas Sosial berencana memasukkan bocah berusia 3,5 tahun tersebut ke panti sosial. Namun, dengan syarat orang tuanya menyatakan tak mampu membesarkannya.
Masrokhan mengatakan, untuk mencegah kejadian serupa, Dinas Sosial bakal terus melakukan razia untuk menertibkan anak jalanan. Dengan begitu, kekerasan pada anak yang banyak terjadi di jalan tak akan terjadi lagi.
Sementara, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menilai, kasus yang menimpa Iqbal merupakan potret kemiskinan di Ibu Kota. Kemiskinan, menurut dia, bisa membuat orang gelap mata sehingga melakukan tindakan kekerasan dengan mengeksploitasi seorang balita.
Iqbal merupakan bocah 3,5 tahun yang diculik dan dipaksa menjadi pengamen. Selama diculik tersebut, Iqbal disiksa hingga mengalami patah tangan dan luka bakar.
Dia diculik oleh DS, yang tak lain adalah kekasih ibunya. DS menculik Iqbal lantaran cemburu saat melihat ibu Iqbal bersama lelaki lain.