REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf menilai, pada zaman dulu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak memiliki gaung.
"Baru di masa SBY, KPK bisa memiliki prestasi. Makanya Demokrat jangan disudutkan keberadaannya dengan polemik kasus Anas," kata Nurhayati, Ahad, (23/3).
Ia mengaku, khawatir terdapat konspirasi politik dalam pemberantasan korupsi. Karenanya, kalau disudutkan dan kalah dalam pemilu, maka Demokrat tidak bisa lagi mengawal pemberantasan korupsi.
"Apakah ini yang diinginkan oleh pihak-pihak tertentu agar Demokrat kalah? Sehingga pemberantasan korupsi tidak berjalan dengan baik lagi seperti sekarang," kata Nurhayati.
Pada era SBY, lanjut Nurhayati, komitmen pemberantasan korupsi dilakukan tanpa tebang pilih. Selain itu, Demokrat juga selalu menyetujui anggaran yang prorakyat.
"Kami tidak berjanji tapi memberikan bukti. Jangan sesudah berbuat untuk rakyat, kami dihabisi,"kata Nurhayati.