Selasa 25 Mar 2014 08:56 WIB

Banyak Masjid Belum Bersih

 Petugas kebersihan Masjid Istiqlal tengah membersihkan Rumah Potong Hewan (RPH) Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (13/10). (Republika/Agung Supriyanto)
Petugas kebersihan Masjid Istiqlal tengah membersihkan Rumah Potong Hewan (RPH) Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (13/10). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ani Nursalikah

DMI menyediakan 100 mobil untuk membersihkan dan merawat masjid.

TANGERANG – Sebagian besar masjid di Jakarta kondisinya di bawah standar kebersihan. Ketua Yayasan Masjidku Bersih Winarso mengatakan, fakta ini ditemukan setelah ia membersihkan 35 masjid di wilayah DKI Jakarta melalui program Bersih-Bersih Masjid (BBM).

Menurut Winarso, BBM merupakan upaya membersihkan  1.000 masjid di seluruh nusantara yang digagas Yayasan Masjidku Bersih. Tak hanya di DKI Jakarta, bahkan ia menyebutkan sebanyak 99 persen masjid di Indonesia kotor.

Ada beberapa penyebab masjid kotor. ‘’Tidak ada dana kebersihan adalah salah satunya,’’ kata Winarso pada sela Orientasi dan  Pelatihan Manajemen Perawatan dan Pembersihan Masjid di Masjid Fathullah, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Ahad (23/3).

Ini bukan berarti masjid tak mempunyai dana namun tak ada anggaran khusus untuk memelihara kebersihan masjid. Selain itu, pengurus dan marbot tidak mempunyai pengetahuan mengenai cara tepat membersihkan masjid.

Adanya ketidakpedulian untuk merawat masjid dan belum adanya budaya bersih juga menjadi penyebab masjid menjadi kotor.

Winarso juga mengatakan, belum ada kesiapan pengurus memelihara masjid. Pemeliharaan masjid perlu dipikirkan sejak masjid mulai dibangun.

Karena itu ia menegaskan, upaya membersihkan masjid secara profesional harus dilakukan. Kebersihan masjid harus dipikirkan secara  detail. Harapannya agar jamaah yakin dirinya sudah bersih dan khusyuk saat beribadah.

Winarso menganggap, masjid yang bersih tidak cukup hanya bebas debu. Kerak yang kerap menempel di tempat wudhu dan toilet juga harus hilang. Kriteria yang diusung adalah Berteman alias bersih, terawat, dan nyaman.

Ia mengatakan, pelatihan manajamen kebersihan bagi pengurus masjid menjadi hal penting. Pelatihan bertujuan menjadikan lingkungan masjid selalu dalam keadaan bersih, terawat, nyaman dan menciptakan budaya bersih.

Dalam pelatihan yang dihadiri 40 pengurus masjid di Tangerang Selatan  itu, peserta diberi tahu konsep membersihkan yang benar. Yakni, bersih tapi tidak merusak. Winarso menjelaskan, cara membersihkan keramik, karpet, marmer, dan kaca masjid berbeda-beda.

Inilah yang kerap diabaikan marbut masjid. Terlebih jika marbut sudah berusia senja. Tentu fisiknya tidak mampu membersihkan masjid secara maksimal. Masjid merupakan suatu bangunan yang membutuhkan perawatan terus-menerus.

Namun faktanya, masjid yang besar dan megah tak jarang sebagian besar toilet dan tempat wudhunya sangat kotor.

Menurut Winarso, membersihkan masjid tidak bisa sekaligus. Marbot perlu membuat daftar atau checklist yang perlu dibersihkan pada waktu tertentu.

Misalnya, lantai harus dibersihkan setiap hari. Mukena juga perlu diatur pemakaiannya sehingga terjaga kebersihannya.

Karena itu, butuh sumber daya manusia yang cukup jumlahnya. ‘’Agar masjid tetap bersih, kesejahteraan marbot harus mendapatkan perhatian.’’

Sekjen Dewan Masjid Indonesia (DMI) Imam Addaruqutni mengatakan organisasinya akan menyediakan 100 mobil bersih. Ini bagian dari program memakmurkan masjid. DMI akan mendistribusikan mobil-mobil tersebut ke seluruh Indonesia.

Saat ini, 50 unit mobil telah siap membantu membersihkan masjid. Tangsel terpilih menjadi proyek percontohan.

Alasannya, daerah ini adalah penyangga ibu kota, Jakarta. Masjid-masjid di Tangsel besar dan jamaahnya banyak tetapi kebersihannya belum maksimal.

‘’Tangsel mengajukan diri kepada kami untuk ikut program ini, jadi kami tindaklanjuti,’’ ujar Imam. Menurut dia, upaya membersihkan masjid merupakan program baru DMI. Dan pelatihan bagi pengurus masjid yang melibatkan Yayasan Masjidku Bersih merupakan tahap pertama.

Ketua DMI Tangsel Heli Slamet menargetkan tujuh masjid masuk dalam proyek percontohan pembersihan dan perawatan masjid. Masjid itu berada di wilayah kecamatan. Ia ingin ketika jamaah memasuki masjid, kesan pertama tak ada bau yang tak sedap.

Masjid Fathullah, salah satu yang masuk program percontohan.’’Kami memilihnya karena masjid ini sangat dinamis,’’kata Heli. Masjid ini terletak tepat di depan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

Para mahasiswa sering beribadah di masjid ini. Selain itu, mereka biasanya mengerjakan tugas atau sekadar berkumpul.

Letaknya yang berada di jalan besar, membuat banyak pengendara singgah untuk melaksanakan shalat atau melepas lelah di sini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement