Kamis 27 Mar 2014 15:13 WIB

Dua Alat Tulis Ini Jadi Media untuk Menyelundupkan Narkoba

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Nidia Zuraya
Narkoba jenis sabu-sabu (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Narkoba jenis sabu-sabu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akal pengedar internasional untuk menyelundupkan Narkoba ke Indonesia makin beragam. Alat tulis seperti pulpen dan spidol pun tak luput dari kecerdikan mereka untuk menyembunyikan Narkoba dalam pengiriman.

 

Seperti yang Badan Narkotika Nasional (BNN) temukan dalam sebuah penggeledahan sebuah paket pertengahan Maret lalu. Sabu seberat 824 gram mereka temukan dalam paket pulpen dan spidol dari Malaysia.

 

“Modusnya memang baru, sabu dikirikam lewat paket dengan pulpen dan spidol, ini mau masuk ke Indonesia dari Malaysia,” ujar Direktur Narkotika Alami BNN Sugiyono di kantornya Jakarta Timur Kamis (27/3).

 

Dia menjelaskan, pulpen dan spidol menjadi media yang pas untuk disisipi sabu. Sabu yang memilki bentuk serbuk dapat dimasukan ke dalam badan pulpen dan spidol. Rongga di bagian pulpen dan spidol membuat serbuk tersebut bisa disembunyikan. Dari hasil penyitaan ini, barang bukti ratusan pulpen dan spidol diamankan oleh BNN. 

 

“Tersangkanya ada dua, mereka kurir T dan AM, unutk siapa dalangnya sudah masuk DPO kami, masih kita kejar,” ujar dia.

 

Sugiyono menambahkan, dalam upaya mereka menyelundupkan, barang-barang itu dikirimkan ke satu lokasi alamat. Namun, alamat itu buka tujuan utama pengirimannya. “Jadi pindah-pindah dulu dari satu alamt ke alamat lain baru ke pemesannya, ini untuk mengelabui petugas tapi bisa kami bongkar,” kata dia. Saat ini, kedua tersangka udah diamankan dan ditahan di Gedung BNN, Cawang Jaktim  untuk diminta keterangan.

 

Modus untuk memasukan Narkoba memang kia beragam. Awal tahun lalu, dibantu petugas Bea dan Cukai, BNN menemukan paket berupa boneka-boneka asal Cina yang didalamnya dimasukan Narkoba. Atas hal ini, Deputi Pemberantasan BNN Brigjen Deddy Fauzi Elhakim mengatakan jajarannya sudah siapa berjaga di sejumlah pintu masuk Indonesia.

 

Hal itu untuk mempercepat akselerasi tindak lanjut saat ada laporan paket dengan Narkoba di dalamnya ditemukan petugas Bea dan Cukai. “Kami sudah sering kerjasama dengan Bea dan Cukai untuk mengantisipasi ini, jadi nanti saat mereka deteksi ada benda mencurigkan, kami segera turun,” tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement