Kamis 27 Mar 2014 23:59 WIB

'Capres 2014 harus Bervisi Ekonomi Kuat'

Rep: Angga Indrawan/ Red: Bilal Ramadhan
Konvensi Capres
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Konvensi Capres

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Koordinator Nasional Gita Indonesia, Reza Fahlevi, menyatakan pemimpin Indonesia pasca SBY harus memiliki kemampuan memahami perekonomian nasional dan global. Meneruskan sekaligus memperbaiki kepemimpinan yang sebelumnya. Hal itu penting mengingat isu kesejahteraan rakyat dan ekonomi adalah isu yang paling utama.

"Karena saat ini para calon yang ada adalah capres berlatar belakang politik dan keamanan," ujarnya di Jakarta, Kamis (27/3).

Menurutnya, saat ini Indonesia butuh pemimpin yang tak hanya mengerti ekonomi, tapi pemimpin yang paham sekaligus berani membela ekonomi rakyat. Levi menambahkan, pemimpin tersebut harus pula mampu menertibkan birokrasi dan berintegritas anti korupsi.

Dua hal tersebut adalah musuh pembangunan ekonomi rakyat. Levi menegaskan, Gita Indonesia mendukung mantan Menteri Perdagangan RI yang juga Ketua Umum Barisan Indonesia, Gita Wirjawan, sebagai calon presiden.

Pengamat politik Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC), Nurfahmi Budi Prasetyo menilai peluang Gita dalam Pilpres 2014 tergantung dari keputusan Ketua Umum Partai Demokrat SBY. Ada pun ketentuan pemenang Konvensi jika indikasinya hanya berdasarkan survey atau popularitas menurut dia tak bisa menjadi ukuran.

"Ketentuan pemenang Konvensi Capres Partai Demokrat berdasarkan survey dan popularitas itu nomor sekian. Karena bagaimana pun juga kembali lagi kepada keputusan Ketua Umum SBY," jelas Fahmi.

Fahmi juga menganggap capres berwawasan ekonomi dibutuhkan oleh Indonesia. "Sejauh mana aspek ini menjadi pertimbangan utama SBY atau tidak? Mengingat ke depan isu utama yang harus dihadapi Indonesia dalam menghadapi era globalisasi adalah isu kompetisi ekonomi," kata Fahmi menegaskan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement