Sabtu 29 Mar 2014 13:43 WIB

MT Tazkia dan MT Nurul Ilmi Bergandengan Mencari Ilmu (1)

Red: Damanhuri Zuhri
Pengajian Majelis Taklim (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengajian Majelis Taklim (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ratna Ajeng Tejomukti

Selain menyelenggarakan kajian bulanan, kedua majelis taklim juga mengadakan kegiatan sosial.

Berbeda dari biasanya, Kamis pagi (20/3), Jalan Rajawali 1, Bintaro Jaya, dipenuhi mobil-mobil hingga jalan besar. Satu per satu, mereka mendatangi Masjid Daarut Tauhid mengikuti kajian dwibulanan yang diselenggarakan dua majelis taklim, Majelis Taklim Tazkia dan Nurul Ilmi.

Biasanya, setiap majelis taklim hanya dihadiri oleh 25 orang. Namun, berbeda dengan kajian bulanan kali ini yang dihadiri 300 orang.

Ketua Majelis Taklim Tazkia Novika Suryani mengatakan, memang kajian bulanan ini ditujukan tidak hanya bagi anggota taklim, tetapi juga masyarakat sekitar. “Kami sebarkan undangan ini melalui pesan siar Blackberry Messenger,” ujar Novi.

Menurut Novi, tujuan diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk menguatkan tali silaturahim, baik di antara sesama jamaah taklim maupun dengan masyarakat sekitar masjid.

“Kami juga ingin kegiatan terus bervariasi sehingga kajian Islam menarik bagi jamaah dan tidak bosan dalam mempelajari ilmu agama,” terang Novi.

Kegiatan ini, ungkap Novi, juga sebagai salah satu cara untuk memakmurkan masjid yang berada di lingkungan tempat tinggal jamaah. “Dari luar Bintaro pun banyak yang hadir untuk bergabung.”

Ketua Majelis Taklim Nurul Ilmi Rahma mengatakan, kegiatan kajian ini merupakan pertama kali diadakan oleh dua majelis taklim tersebut. Ke depannya, tidak menutup kemungkinan akan diselenggarakan secara rutin tiap dua bulan sekali.

Kajian dengan tema Pernikahan Samara dihadiri Ketua MUI DKI Jakarta KH Hamdan Rasyid, artis dan dosen psikologi Desy Ratnasari, serta mantan ketua KPAI Badriyah Fayumi. Ketiganya menjadi narasumber kajian yang dimulai pukul 10.00 WIB hingga menjelang azan shalat Zhuhur.

Selain menyelenggarakan kajian bulanan ini, kedua majelis taklim juga mengadakan kegiatan sosial, seperti kunjungan ke panti asuhan dan kegiatan bakti sosial lainnya.

Untuk kajian rutin, Majelis Taklim Tazkia menggelar kajian di Masjid Daarut Tauhid setiap Kamis pekan pertama dan ketiga tiap bulannya.

Sedangkan, Majelis Nurul Ilmi mengadakan kajian rutin setiap pekan pertama dan ketiga pada Selasa. “Kami juga berencana untuk saling menghadiri kajian yang diselenggarakan oleh tiap majelis taklim,” tutur Rahma.

Dalam kajian bulanan ini, banyak pesan yang disampaikan para narasumber. Seperti yang disampaikan Ketua MUI DKI Jakarta KH Hamdan Rasyid mengenai keutamaan kepemimpinan laki-laki dalam rumah tangga dan cara membentuk keluarga sakinah, mawadah, dan warahmah.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْمَسِيْحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۗوَقَالَ الْمَسِيْحُ يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اعْبُدُوا اللّٰهَ رَبِّيْ وَرَبَّكُمْ ۗاِنَّهٗ مَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّٰهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوٰىهُ النَّارُ ۗوَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ
Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra Maryam.” Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, “Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya barangsiapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu.

(QS. Al-Ma'idah ayat 72)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement