Ahad 30 Mar 2014 23:31 WIB

Anis Matta Orasi Lewat Sambungan Telepon

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Citra Listya Rini
Anis Matta menjawab pertanyaan wartawan saat bincang pemilu
Foto: Republika/ Wihdan
Anis Matta menjawab pertanyaan wartawan saat bincang pemilu

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Anis Matta melakukan orasi lewat sambungan telepon kepada simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berada di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal ini terpaksa dilakukan oleh Presiden PKS itu karena jadwal kampanye yang telah terjadwal dihadirinya malah berantakan.

Pasalnya, penerbangan pesawat yang digunakan Anis untuk menuju Mataram dari Surabaya mengalami penundaan alias delay.

"Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada simpatisan di Mataram yang telah hadir, saya percaya saudara semua tetap semangat mengantar PKS memimpin bangsa ini," kata Anis saat melakukan sambungan telepon di Bandara Juanda, Suarabaya Ahad (30/3).

Anis kemudian mengajak simpatisan PKS di ujung telepon untuk memanjatkan doa. Dia mengatakan, kisah PKS bak perjalanan Nabi Yusuf As menuju Istana.

Nabi Yusuf yang terjerembab ke dalam sumur mampu bangkit hingga akhirnya duduk di istana sebagai pemimpin bangsanya. "Ya Allah, takdirkan kami untuk maju memimpin Indonesia. Amin, Insya Alloh kita bisa," ujar dia dalam doanya bersama simpatisan PKS Mataram di ujung telepon.

Anis dan segenap petinggi PKS batal mengunjungi Mataram dengan penerbangan yang awalnya dijadwalkan pukul 13.00 WIB. Namun penerbangan pesawat Wings yang harusnya ia tunggangi molor hingga dua jam. Alhasil, keberangkatan petinggi PKS beserta Anis ke Mataram pun dibatalkan.

"Ada mas Fahri Hamzah (Wasekjen PKS) di sana, juga ada istri saya dan pimpinan daerah PKS yang tetap meramaikan kampanye akbar kami di NTB, mudah-mudahan semangat mereka tetap besar meski tanpa kehadiran kami (para petinggi PKS)," kata dia yang saat itu didampingi Sekjen PKS Taufik Ridho.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement