REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof HB Saanin, Gadut, Padang Kurniawan S, menyebutkan stres yang dialami calon legislatif (caleg) setelah mengalami kegagalan dalam pemilihan umum (Pemilu) bukan sebuah lelucon.
"Sikap yang menganggap lucu stresnya para caleg (yang gagal dalam pemilu) itu karena masih banyak yang tidak mengetahui jika permasalahan jiwa bukan permasalahan kecil," katanya di Padang, Ahad (31/3).
Ia mengatakan jangan berfokus kepada status orang tersebut sebagai caleg, melainkan kepada permasalahan stres yang sedang dialaminya. Ia juga menyesalkan dampak dari opini lelucon yang ada di masyarakat tersebut, seakan menghukum para caleg yang gagal dalam pemilu sehingga mengalami stres.
Ia mengatakan hal ini akan berefek pada keinginan keluarga dari caleg yang mengalami stres tersebut untuk berobat atau merawatnya hanya karena tidak ingin menjadi tertawaan masyarakat.
"Opini itu harus segera diubah. Yang harus diingat adalah mereka (caleg yang stres) adalah seorang yang sedang sakit, dan butuh kesembuhan," katanya.
Ia menyebutkan, permasalahan jiwa itu harus dilakukan penanganan sesegera mungkin untuk menghindari meningkatnya permasalahan gangguan jiwa tersebut menjadi lebih berat. "Jika telah masuk dalam gejala berat, penyembuhannya pun lebih susah. Untuk itu penyembuhan secepatnya dalam gejala ringan diperlukan," katanya.