REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar diprediksi bakal menjadi pemenang Pemilu Legislatif (Pileg) 2014. Partai Golkar unggul tipis atas PDIP. "Sebanyak 20,3 persen responden memilih Golkar. Sementara 19,3 persen memilih PDIP," kata peneliti senior Political Weather Station (PWS), Denny Ramdhany di Jakarta, Senin (31/3).
Ramdhany mengatakan Golkar dan PDIP berpeluang memenangkan Pileg 2014. Hal ini karena swing voters dua partai tersebut realatif rendah. "Pemilih Golkar dan PDIP memiliki kemantapan yang tinggi dibanding partai lain," ujarnya.
Partai Golkar dan PDIP juga paling mampu menggarap dukungan pemilih muda. Ramdhany menyatakan ada sebanyak 26,5 persen pemilih pemula yang akan mencoblos Golkar dan 24,5 persen yang akan mencoblos PDIP. "Dukungan pemilih pemula (first time voters) paling banyak ke Golkar dan PDIP," katanya.
Menurut Ramdhany ada empat alasan yang membuat Golkar dan PDIP berpeluang memenangkan Pileg 2014. Pertama, kedua partai memiliki jaringan organisasi dan kader yang merata serta mengakar di Tanah Air. Kedua, Golkar dan PDIP punya modal sosial, tokoh, keuangan, yang lebih lengkap.
Ketiga, Golkar dan PDIP mengutamakan pendekatan rasional dalam membangun kekuatan partai seperti memanfaatkan metode ilmiah (termasuk metode survei) untuk mendeteksi kelemahan lawan politik. Keempat, Golkar dan PDIP memiliki jumlah kepala daerah terbanyak dibandingkan partai lain. "Keunggulan ini dapat dimobolisasi untuk memenangkan partai pada Pemilu 2014," ujarnya.
Survei PWS dilakukan pada 12 sampai 24 Maret 2014 di 34 provinsi seluruh Indonesia. Jumlah sampel 1230 responden dengan margin of error 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Ramdhany melanjutkan di bawah Golkar dan PDI, ada Partai Gerindra yang mendapat elektabilitas 14,2 persen. Berikutnya Hanura 8,9 persen, PKB 6,6 persen, Partai Demokrat 6,5 persen, PPP 5,4 persen, PAN 4,7 persen, Partai Nasdem 4,3 persen, PKS, 4,2 persen, PBB 1,1 persen, PKPI 0,5 persen, belum memutuskan 4,0 persen.