REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Bos baru The Federal Reserve Janet Yellen mengungkapkan ekonomi Amerika Serikat (AS) belum pulih sepenuhnya. Amerika memiliki banya alasan untuk merasa seolah-olah ekonominya masih mengalami resesi. Dan karena itulah bank sentral mencoba meningkatkan situasinya.
Dalam pidato publik pertamanya Yellen mengatakan, hampir lima tahun resesi besar berlalu. Namun, masih sulit bagi warga AS untuk mencari pekerjaan. Bagi mereka yang bekerja, peningkatan upah lebih lambat dari biasanya.
"Masih ada yang merasa ekonomi dan pasar kerja belum kembali normal. Pemulihan ekonomi masih terasa seperti resesi," ujar Yellen dalam pidatonya, seperti dilansir New York Times, Selasa (1/4).
Pidato ini disampaikannya sebagai perhatiannya atas pengangguran. Ia menyatakan bank sentral memiliki komitmen yang kuat untuk kampanye stimulus ekonomi.
Pidato ini juga menandai kemajuan dari pendahulunya yang biasanya berpidato dengan gaya kering dan abstrak. Ia memulai pidatonya dengan tiga pekerja Chicago yang berjuang mencari kerja.
"Pengalaman Dorine, Jermaine, dan Vicky memberikan gambaran untuk berkomitmen menurunkan tingkat pengangguran. Mereka adalah orang-orang nyata di balik statistik yang menjadi pengingat bagi kita," ujar Yellen.