REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Institut Arsitek Australia (AIA) mengungkapkan sekitar 12 ribu bangunan dengan balkon dan berandanya terancam runtuh. Kondisi ini tentu saja harus segera mendapat perhatian sebelum jatuh korban lebih banyak.
Peringatan AIA ini disampaikan setelah melakukan survei nasional menyusul ambruknya balkon sebuah rumah di Central Coast, negara bagian New South Wales (NSW) bulan lalu yang menewaskan seorang bayi.
Menurut investigasi ABC, di Australia saat ini ternyata tidak ada sistem bagi dilakukannya pemeriksaan wajib atas pembuatan balkon, dek, dan beranda tambahan di setiap bangunan. Aturan terkait di setiap negara bagian pun berbeda-beda.
Negara bagian ibukota Canberra merupakan satu-satunya yang mewajibkan pemilik rumah untuk meminta pemeriksaan terlebih dahulu sebelum diperkenankan menjual rumahnya. Pembeli rumah pun harus diberikan dokumen pemeriksaan tersebut.
Ian Agnew dari AIA mengatakan, sudah saatnya menerapkan aturan lebih ketat terkait pembuatan balkon, dek dan beranda rumah.
"Kita telah melihat sendiri balkon-balkon rumah yang ambruk, menyebabkan orang cedera dan bahkan meninggal dunia," katanya, baru-baru ini.