Rabu 02 Apr 2014 13:45 WIB

Harga Gabah Petani Lampung Masih Rendah

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Bilal Ramadhan
Gabah
Foto: Antara/Asep Fagthulrahman
Gabah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG-– Harga gabah kering panen (GKP) tertinggi di tingkat petani dinilai masih rendah, meski sudah berada di atas harga pembelian pemerintah (HPP). Kondisi ini, karena masih dipengaruhi permintaan tengkulak saat panen tiba.

 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, Adhi Wiriana, mengatakan seharusnya masa panen tiba, tingkat kesejahteraan petani di Lampung idealnya meningkat. Namun, saat panen harga GKP tidak menampakkan perubahaan.

“Ini karena hukum supply dan demand, banyak permintaan sehingga harga tak berubah,” kata Adhi di Bandar Lampung, Selasa (1/4).

 

Dalam survey BPS, ia mengatakan harga GKP tertinggi di tingkat petani mencapai Rp 4.800 per kg dan harga gabah terendah mencapai Rp 3.900 per kg. Harga tersebut masih di atas HPP yakni Rp 3.300 per kg. Di tingkat penggilingan, harga GKP tertinggi yakni Rp 4.850 per kg dan harga gabah terendah sebesar Rp 4.000 per kg. Hal ini juga masih di atas HPP Rp 3.350 per kg.

 

Pada bulan Maret lalu, BPS Lampung mencatat harga gabah di tingkat petani maupun penggilingan Maret mengalami penurunan. Faktor penyebabnya, musim panen padi sehingga stok gabah masih meningkat dari sebelumnya.

 

Penurunan rata-rata harga kelompok kualitas GKP di tingkat petani sebesar 2,37 persen dari Rp 4.428,41 per kg menjadi Rp 4.323,41 per kg. Sedangkan di tingkat penggilingan dengan kualitas yang sama, mengalami penurunan sebesar 2,32 persen dari Rp 4.521,81 per kg menjadi Rp 4.416,82 per kg.

 

Adhi mengatakan petani Lampung seharusnya sudah sejahtera karena produksi GKP meningkat dari tahun ke tahun. Namun, petani tidak bisa menyimpan stok terlalu lama sehingga harus dijual, dan harganya kembali jatuh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement