REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kalangan pelajar diimbau untuk turut peduli, mencegah, dan memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah.
Kepala Bidang Pencegahan BNN Provinsi DKI Jakarta Sapari Partodiharjo Apt MKes, mengungkapkan, salah satu penyebab maraknya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba adalah karena ketidaktahuan akan bahaya narkoba.
''Selain itu juga karena rasa tidak peduli dari masyarakat terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba," ujar Sapari, Rabu (2/4). Guna meningkatkan pemahaman dan rasa peduli kalangan pelajar terhadap bahaya peredaran dan penyalahgunaan narkoba, BNN DKI Jakarta terus membentuk kader penyuluh antinarkoba di sekolah-sekolah.
Pada 17-18 Februari lalu, seksi Advokasi Bidang Pencegahan BNN Provinsi DKI Jakarta menggelar pengaderan penyuluh antinarkoba di SMA Santa Ursula. Tampil sebagai narasumber pada kegiatan tersebut yaitu Prof Imammudin dan Kepala Bidang Pencegahan BNN Provinsi DKI Jakarta Sapari Partodiharjo Apt MKes
Sebanyak 30 siswa SMA Santa Ursula dilatih sebagai kader antinarkoba. Mereka dibekali pengetahuan tentang bahaya narkoba, pembentukan karakter, dan motivasi diri untuk dapat menolak penyalahgunaan narkoba. Materi-materi yang diberikan berdasarkan dari berbagai tinjauan, antara lain aspek kesehatan, hukum, psikologi, sosial dan agama.
Kegiatan Pembentukan Kader Penyuluh Anti Narkoba di lingkungan SMA Santa Ursula bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, sehingga para pelajar dapat mentransformasikan ilmu dan pengetahuan tersebut untuk mendukung upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di lingkungan sekolah.