REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pelajar diimbau untuk mewaspadai bahaya penyalahgunaan narkoba. Sebab, saat ini, peredaran dan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar sudah sangat memprihatinkan.
''Dalam jangka pendek dan panjang, narkoba sangat berbahaya bagi kesehatan dan keamanan fisik,'' ujar Kabid Pemberdayaan masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DKI Jakarta, Emma Suryaningtyas. Berdasarkan hasil penelitian, akibat penyalahgunaan narkoba sekitar 15 ribu orang di Indonesia meninggal dunia setiap tahunnya.
Selain itu, kata Emma, penyalahgunaan narkoba juga bisa merusak kesehatan mental para pelajar. Tak cuma itu, pengguna narkoba juga bisa berhadapan dengan hukum. Bahkan, papar dia, penyalahgunaan narkoba juga bisa merusak stabilitas ekonomi keluarga.
Seorang pelajar sudah menjadi pecandu narkoba, tutur dia, berpotensi untuk mengalam diskriminasi dari lingkungannya. Emma juga mengingatkan, penyalahgunaan narkoba bisa membuat pelajar tak bisa menyelesaikan pendidikannya.
Guna menyelamatkan pelajar dari penyalahgunaan narkoba, BNN Provinsi DKI Jakarta terus melakukan kampanye dan pembinaan terhadap pelajar di DKI Jakarta. Jumat (28/3) lalu, BNN DKI menyambangi SMAN 49, Jagakarsa Jakarta, Selatan. Sebanyak 50 siswa SMA Negeri 49 mendapat bekal berupa keterampilan dan fasilitasi program pemberdayaan untuk mewujudkan sekolah bebas narkoba.
Ketua OSIS SMAN 49, Helmi Pernada, menilai kegiatan yang digelar BNN DKI Jakarta itu sangat seru dan bermanfaat. ''Sangat bermanfaat bagi kita semua dan menambah wawasan kita juga tentang bahaya penyalahgunaan narkoba,'' tuturnya.
Ia berharap ada tindak lanjut dari BNN DKI untuk memberantas narkoba. ''Karena narkoba terus berkembang dan jenis-jenis nya juga bermacam-macam, jadi BNN dalam tindakan melakukan P4GN juga harus selalu berinovasi,'' tegasnya.
Informasi yang diperoleh selama pelatihan, kata dia, bisa disampaikana kepada rekan sebayanya di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dalam kegiatan itu, Gilbert Claymondt dari Yayasan Cinta Anak Bangsa yang mengajarkan public speaking kepada para pelajar kader antinarkoba.