REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sejumlah wisatawan domestik dan mancanegara yang tengah berlibur di Bali tidak terganggu dengan adanya ancaman tsunami pascagempa berkekuatan 8.0 pada skala Richter di lepas pantai utara Cile.
"Saya tidak khawatir dan takut dengan informasi tsunami itu karena gelombangnya juga kecil, tidak melebihi tinggi badan saya. Jadi saya merasa aman selama liburan di Bali," kata seorang wisatawan dari Australia Jim Hall saat ditemui di Pantai Semawang, Sanur, Kota Denpasar, Kamis.
Sejumlah wisatawan lainnya juga tampak biasa saja melakukan aktivitas wisata di kawasan wisata Sanur itu.
Mereka bahkan terlihat menikmati liburan di pantai dengan berenang, berjemur, bahkan melakukan penyelaman di sekitar pantai berpasir putih itu.
"Tinggi gelombang di sini (Sanur) masih biasa saja. Jadi saya tidak khawatir dengan berita tsunami itu," kata Erika, wisatawan dari Jakarta.
Sementara itu aktivitas para nelayan juga masih berjalan seperti biasa dan tidak mengalami hambatan berarti pascagempa di negara yang terletak di benua Amerika Selatan itu yang disusul tsunami di sejumlah negara.
BMKG sendiri telah menginformasikan bahwa tinggi gelombang tsunami yang berpotensi terjadi di sejumlah pesisir di Pulau Dewata kurang dari 0,5 meter.
"Tinggi gelombang sekarang masih normal dan memang seperti biasa seperti ini," kata salah seorang pemandu wisatawan khusus menyelam di Pantai Semawang, Agus Gobang.
Meski tinggi gelombang yang tidak terlalu besar, namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali tetap melakukan pemantauan ke sejumlah lokasi dan mengerahkan ambulance yang disertai tim medis.
Upaya tersebut dilakukan sebagai bentuk antisipasi apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan setelah adanya peringatan bahaya tsunami pascagempa di Cile.