Jumat 04 Apr 2014 18:11 WIB

Tabung Gas Elpiji Palsu, Bagaimana Mengenalinya?

Tabung gas 12 kilogram (ilustrasi).
Foto: archive.kaskus.us
Tabung gas 12 kilogram (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Manager Region Domestik Gas Pertamina Jateng-DIY Cornellius Damar Sasongko mengatakan masyarakat harus bisa mengenali tabung gas elpiji palsu karena masih banyak ditemui di lapangan tabung gas yang bukan merupakan keluaran Pertamina.

"Tabung gas palsu ini sangat berbahaya karena jika kualitas tabung buruk maka bisa mengakibatkan kebakaran," ujarnya di Semarang, Jumat.

Beberapa ciri fisik tabung non-Pertamina di antaranya tampilan cat agak baru sehingga terlihat mengkilap namun akan mudah terkelupas jika tergores, selain itu jika spindel pada valve tabung ditekan maka tidak tercium bau khas gas elpiji melainkan bau cat baru.

Ciri lain, kata dia, adalah kualitas las-lasan pada bodi tabung umumnya kurang baik atau kasar, berat tabung umumnya kurang dari berat standar.

"Jika standar satu tabung elpiji 3 kg sekitar 4,95 kg saat ini banyak ditemukan 4,6 kg atau 4,8 kg, jadi beratnya lebih ringan dibandingkan yang asli," jelasnya.

Selanjutnya, menurut dia, untuk tabung palsu atau yang bukan dari Pertamina biasanya belum disertai rubbel seal dan kalau pun ada biasanya berwarna hitam.

Conellius juga mengatakan diharapkan masyarakat paham cara memperlakukan tabung agar tidak gampang bocor, salah satunya dengan tidak meletakkan dalam posisi miring.

"Yang banyak terjadi hingga akhirnya mengakibatkan kebakaran besar itu karena tabung yang diletakkan miring entah saat dijual maupun dibawa dengan kendaraan," jelasnya.

Pihaknya juga berharap para penerima elpiji 3 kg ini adalah pihak yang membutuhkan di antaranya warung makan kecil, pedagang keliling, dan keluarga kurang mampu. "Untuk restoran, hotel, dan rumah tangga menengah ke atas seharusnya tidak boleh menggunakan tabung ini karena tidak tepat sasaran," tukasnya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement