Jumat 04 Apr 2014 20:56 WIB

Tujuh Penambang Emas di Sukabumi Ditemukan Tewas

Tambang Emas, Ilustrasi
Tambang Emas, Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Tujuh warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang tertimbun longsor saat menambang emas di Gunung Pongkor, Kabupaten Bogor pada Kamis (3/4), ditemukan tewas di kedalaman sekitar 40 meter.

"Sehingga totalnya saat ini sudah ada delapan orang warga kami yang tewas saat menggali emas di Pongkor, ketujuh korban terakhir yang ditemukan berada di kedalaman 40 meter," kata Camat Kabandungan, Ading Ismail kepada wartawan, di Sukabumi, Jumat (4/4).

Warga Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan kerap menjadi penambang emas liar di daerah Gunung Pongkor yang jaraknya memang dekat dan bertetanggaan dengan wilayah Kabupaten Bogor. Korban pertama yang ditemukan pada musibah itu adalah Maman, setelah dilakukan pencarian akhirnya ketujuh korban lainnya berhasil ditemukan jenazahnya di dalam lobang yang dijadikan tempat untuk menambang emas. Saat ini ketujuh jenazah tersebut sudah dikembalikan kepada keluarganya dan dimakamkan tidak jauh dari rumah warga.

Delapan warga Kabupaten Sukabumi dikabarkan tertimbun tanah penggalian emas liar di Ciguha Gunung Pongkor Kabupaten Bogor, Rabu (2/4/2014) petang. Adapun nama-nama korban yang tewas di lokasi tambang emas Gunung Pongkor yakni Maman (50) Iding (20), Yayan (28), Nurdin (20) dan Dedi warga Kampung Lemah Duhur.

Kemudian Jana (38) warga Kampung Padangenyang RT 08/3, Amad (27) warga Kampung Cileungsir RT 03/4 dan Amir (50) warga Kampung Jabon RT 04/2. "Kami juga sudah memberikan himbauan kepada warga sekitar agar tidak lagi menjadi penambang emas liar atau gurandil di Pongkor karena khawatir kejadian serupa akan terulang lagi. Apalagi, informasi yang diperoleh pihaknya dalam melakukan penambangan emas mereka tidak dilengkapi dengan alat-alat keselamatan dan hanya menggunakan alat seadanya," papar Ading.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement