Sabtu 05 Apr 2014 03:21 WIB

Internet Menjauhkan Preferensi Agama Warga AS?

Rep: M.Ibrahim Hamdani/ Red: Taufik Rachman
Pastikan anak-anak mengakses internet secara aman
Pastikan anak-anak mengakses internet secara aman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Mengunakan internet dapat menghancurkan keimanan anda. Ini adalah kesimpulan dari studi yang memperlihatkan hilangnya afiliasi agama secara dramatis di Amerika Serikat (AS) sejak 1990 seiring dengan bertambahnya pemakaian internet.

Pada tahun 1990, sekitar delapan persen penduduk AS tidak memiliki preferensi religius. Pada 2010, persentase ini telah mencapai lebih dari 18 persen. Itu adalah keragaman terhadap sekitar 25 juta orang, yang seluruhnya entah mengapa kehilangan agama mereka.

Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan tentang Bagimana mungkin? Mengapa Orang Amerika kehilangan keimanan mereka?

Saat ini, kita menemukan jawaban untuk berterima kasih dengan pekerjaan Allen Downey, seorang ahli komputer di Olin College of Engineering di Massachussets, yang menganalisa data dengan detil. Ia menyatakan kematian merupakan hasil dari beberapa faktor namun yang paling kontroversial adalah meningkatnya jumlah internet.

Ia menyimpulkan bertambahnya pemakaian internet dalam dua dekade ini telah menyebabkan hilangnya afiliasi agama secara signifikan.  

Data Downey berasal dari General Social Survey, suatu survei sosiologis yang diakui secara luas dan dilaksanakan oleh Universitas Chicago, yang secara teratur telah mengukur sikap penduduk dan demografi sejak 1972.

Saat itu, General Social Survey telah mengajukan sejumlah pertanyaan seperti: “Apa preferensi agama anda?” dan “Agama apa yang anda yakini?” Data ini juga mengumpulkan data pada setiap umur responden, tingkat pendidikan, kelompok sosial- ekonomi, dan sebagainya. Dan di era internet, ditanyakan pula tentang berapa lama setiap orang menghabiskan waktunya untuk “Online”. Keseluruhan data yang disusun oleh Downey terdiri dari berbagai tanggapan dari hampir 9.000 orang.

Pendekatan Downey adalah untuk menentukan sejauh mana hilagnya afiliasi keagamaan dengan elemen-elemen survei lainnya seperti pendidikan agama, status sosial ekonomi, pendidikan dan sebagainya.  

Ia menemukan pengaruh terbesar terhadap afiliasi religius ialah pendidikan agama—penduduk yang dibesarkan dalam lingkungan agama tertentu akan lebih berafiliasi dengan agama itu nanti.

Bagaimanapun, jumlah orang-orang yang dibesarkan dengan pendidikan agama telah berkurang sejak 1990. Mudah dibayangkan bagaimana hal yang pasti terjadi itu menyebabkan turunnya jumlah penduduk yang religius dalam kehidupan nanti.

Faktanya, analisis Downey menunjukkan hal ini adalah faktor yang penting. Bagaimanapun, data-data itu tidak dapat menjelaskan semua penurunan itu atau yang mendekatinya. Faktanya, data itu mengindikasikan itu hanya menjelaskan sekitar 25 persen kehilangan

Ia lantas menunjukkan level pendidikan tingkat universitas juga berkorelasi dengan penurunan. Sekali lagi, hal ini mudah dibayangkan bagaimana kontak dengan kelompok penduduk yang lebih luas di universitas dapat berkontribusi untuk kehilangan agama.

 

sumber : technologyreview
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement