Ahad 06 Apr 2014 11:10 WIB

Pencarian MH370 Dilanjutkan Hari Ini

Pesawat Malaysia Airlines di Bandara Internasional Perth, Australia.
Foto: AP/Greg Wood
Pesawat Malaysia Airlines di Bandara Internasional Perth, Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Pencarian selama satu bulan untuk menemukan pesawat Malaysian Airlines MH370 dilanjutkan pada Ahad (6/4), setelah satu kapal Cina melaporkan pendeteksian sinyal elektronik yang diduga berkaitan dengan jet yang hilang itu di bagian selatan Samudra Hindia.

Sebanyak 10 pesawat militer, dua jet sipil dan 13 kapal dijadwalkan melakukan pencarian pesawat MH370 dengan bantuan cuaca baik dan awan setinggi 2.500 kaki serta daya pandang yang lebih dari 10 kilometer, kata Pusat Koordinasi Lembaga Gabungan (JACC), yang mengkoordinasikan operasi tersebut.

Daerah pencarian memiliki luas 216.000 kilometer persegi, sekitar 2.000 kilometer di sebelah baratlaut Perth, Australia. Lokasi itu sekitar 300 kilometer lebih jauh dari kota pantai Australia Barat tersebut dibandingkan dengan daerah pencarian sehari sebelumnya.

Laporan pada Sabtu malam bahwa pendeteksi kotak hitam yang digunakan oleh kapal patroli Cina Haixun 01 telah mendeteksi sinyal elektronik di Samudra Hindia, yang diduga berkaitan dengan pesawat MH370 "tak bisa diabsahkan pada saat ini", kata JACC.

Kapal patroli Cina Haixun 01 pada Sabtu mendeteksi sinyal dengan frekuensi 37,4kHz per detik di perairan di bagian selatan Samudra Hindia.

Pendeteksi kotak hitam yang digunakan oleh Haixun 01 menangkap sinyal tersebut di daerah sekitar 25 derajat Lintang Selatan dan 101 derajat Bujur Timur.

Masih pada Sabtu, satu pesawat Angkatan Udara Cina melaporkan melihat sejumlah objek putih yang mengambang di daerah pencarian.

Pesawat itu mengambil gambar benda tersebut selama sekitar 20 menit setelah melihatnya pada pukul 11.05 waktu setempat. Pendeteksian itu telah dilaporkan kepada JACC.

Pesawat Malaysian Airlines dengan Nomor Penerbangan MH370 dan membawa 239 penumpang beserta awak hilang dari radar pada Sabtu (8/3).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement