Selasa 08 Apr 2014 18:51 WIB

Islamic Centre Al Madani, Memikat di Tempat Terbatas (3-habis)

Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin memberikan sambutannya dalam peresmian Gedung Islamic Center Al Madani Muhammadiyah cabang Kayu Putih, Jakarta Timur.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin memberikan sambutannya dalam peresmian Gedung Islamic Center Al Madani Muhammadiyah cabang Kayu Putih, Jakarta Timur.

Oleh: Mohammad Akbar     

Hadirnya bangunan Islamic Centre Al Madani ternyata telah menjadi semacam katalisator bagi umat Islam di sekitar wilayah Kayu Putih, Jakarta Timur, untuk memberikan wakaf tanahnya kepada Muhammadiyah.

Zafrullah mengatakan, sekarang ini pihaknya juga sedang melakukan pembangunan Islamic Centre Al Madani jilid dua di daerah Citereup. Luas tanah wakaf tersebut 1.700 meter persegi. ''Rencananya akan kita jadikan sebagai balai kesehatan dan bengkel latihan kerja,'' katanya menjelaskan.

 

Selanjutnya ada juga tanah wakaf di daerah Jatiwaringin. Luasnya mencapai 1.000 meter persegi. Tempat itu akan dijadikan panti asuhan bagi anak-anak yatim. Sedangkan, wakaf dua bangunan rumah yang di Jalan Haji Ten, Jakarta Timur, digunakan sebagai Darul Arqom.

Di tempat tersebut dipergunakan untuk mengajar anak-anak membaca Alquran serta direncanakan juga menghadirkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

''Sekarang ini juga ada lagi yang memberikan wakaf kepada kita. Tanahnya berada di Jonggol seluas 12.500 meter persegi. Tapi, masih belum akad,'' ujarnya.

Semua tanah wakaf yang dipercayakan kepada Muhammadiyah itu, kata Zafrullah, tak lepas dari keberhasilan membangun Islamic Centre Al Madani. ''Bisa dibilang pembangunan Al Madani itu menjadi pendorong bagi orang-orang di sekitar Kayu Putih ini untuk mewakafkan tanahnya kepada kita,'' katanya menjelaskan.

Membawa misi pencerahan

Bangunan Islamic Centre Al Madani ini berdiri di atas tanah wakaf. Luas lahannya 495 meter persegi. Dari empat lantai, luas bangunan mencapai 1.200 meter persegi. Daya tampung dari masjid ini sekitar 400 jamaah.

Zafrullah menjelaskan, penyematan nama Al Madani ini tak lepas dari nama Madinah. Makna lainnya adalah pencerah bagi peradaban Islam.

''Semangat pencerahan inilah yang hendak kami hadirkan di Islamic Centre Al Madani ini. Meski berdiri di atas lahan yang terbatas, kami berusaha untuk menghadirkan berbagai kegiatan yang menyokong dakwah Islam yang mencerahkan,'' katanya.

Mengenai proses pembangunan Islamic centre ini, Zafrullah menceritakan tahapannya sempat terhenti. Penyebabnya ialah pendanaan yang mandek.

''Jadi, secara total waktu pembangunan Islamic centre ini mencapai enam tahun. Alhamdulillah, pada 2011 bangunan ini diresmikan langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Pak Din Syamsuddin,'' tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement