REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sebuah ledakan bom menewaskan 15 warga Afghanistan yang berada dalam sebuah truk. Menurut pejabat setempat, ledakan bom tersebut terjadi di selatan Afghanistan.
"Sebuah bom yang berada di pinggir jalan ditabrak oleh truk bak terbuka yang mengangkut warga sipil di pinggir distrik Maiwand," kata Ghorzang Afridi, juru bicara kepolisian Kandahar seperti dilansir dari Aljazira. Lanjutnya, akibatnya 13 warga sipil tewas.
Ledakan tersebut terjadi setelah pemilu diselenggarakan di negara tersebut. Serangan ini merupakan serangan pertama sejak pemilu digelar dua hari yang lalu. Taliban telah mengancam akan melakukan kekerasan untuk mengganggu pemilu pada Sabtu. Namun, aparat keamanan meningkatkan keamanannya.
Saat itu, dua truk bak terbuka yang tengah membawa warga sipil menabrak bom yang tersembunyi di pinggir jalan yang sedang digunakan, karena pihak otoritas telah memblokade jalanan utama menyusul serangan bunuh diri yang menargetkan NATO di provinsi Kandahar.
Menurut juru bicara pemerintahan Dawkhan Menapal, para korban yang tewas termasuk seorang wanita, dan empat orang lainnya terluka parah dan dalam kondisi kritis. Semua penumpang berasal dari provinsi Uruzgan yang sedang dalam perjalanan pulang ketika ledakan itu terjadi di distrik Maywand.
Sementara itu, Taliban mengaku bertangungjawab atas serangan yang sebelumnya terjadi. Namun kelompok itu menyalahkan pasukan internasional atas insiden bom ini. Menurutnya, pasukan asing sedang mencoba mencoreng reputasi kelompok tersebut dengan membuat seolah-olah Taliban telah membunuh warga sipil.
Dalam serangan sebelumnya, pelaku bom bunuh diri itu berada di sebuah minivan ketika ia kemudian meledakkan dirinya di depan konvoi NATO di wilayah yang sama. Menapal pun menyebut tak ada korban yang terluka serius dalam serangan itu.