Oleh: Mohammad Akbar
Saat awal merancang dengan konsep kontemporer ini, Farouk mengaku sempat mendapat banyak kritik. Sebagian pihak menunjukkan sikap skeptisnya terhadap gaya bangunan modern pada sebuah masjid.
''Tetapi, orang-orang yang menentang itu sekarang bisa menerima dan mereka mendapatkan pesan bahwa sebuah masjid harus juga bisa tampil modern. Saya berharap masjid ini akan menjadi tren di Timur Tengah,'' ujarnya.
Destinasi wisatawan asing
Masjid Palm Jumeirah sesungguhnya tak hanya sekadar menampilkan sisi keindahan bentuk. Hal yang rupanya cukup jauh dipikirkan oleh pengelola masjid ini adalah menjadikannya sebagai salah satu tempat destinasi wisatawan asing. Bahkan, masjid ini membuka dirinya untuk menerima kunjungan orang non-Muslim.
Keterbukaan itu terlihat jelas dari video yang diunggah Vic Stefanu di laman Youtube. Di video itu terlihat begitu jelas para wisatawan asing yang diduga kuat bukan beragama Islam.
Bahkan, di salah satu bagian videonya tersebut terlihat pula seorang berbaju gamis putih yang melakukan praktik shalat seorang diri. Saat ia mempraktikkan sholat tersebut terlihat adanya kilauan lampu-lampu kamera yang mencoba mengabadikan momen ibadah umat Islam tersebut.
Mengutip informasi yang ada di laman www.cultures.ae, tertulis cukup jelas pintu masjid ini terbuka untuk siapa saja pengunjung. Dalam sepekan, kunjungan bagi para wisatawan asing itu hanya tertutup di hari Jumat. Pada enam hari lainnya, kunjungan ke masjid ini terbuka bagi siapa pun.
''Jadi, datang dan bergabunglah dengan kesempatan langka ini untuk mempelajari seputar budaya Emirat dan agamanya, dalam suasana santai dan terbuka di masjid ini,'' demikian tertulis di laman tersebut.
Namun, untuk menghormati memasuki tempat ibadah, pengelola masjid ini rupanya tetap menganjurkan para pengunjung untuk menutup aurat, terutama bagi kaum hawa. Bagi para pengunjung yang tak memiliki sejenis kerudung, maka di masjid ini secara khusus meminjamkannya.
Sedangkan untuk daya tampung, masjid seluas 1.700 meter persegi ini mampu memuat sampai seribu jamaah. Untuk pembagiannya, daya tampung maksimal 800 bagi seksi jamaah laki-laki dan 200 lainnya disediakan tempat buat menampung jamaah perempuan.