Ahad 13 Apr 2014 17:22 WIB

Polda Riau Enggan Komentari Tahanan yang Kabur

 Dua tahanan kabur Polsek Cempaka Putih, Suwardi dan Suprio (tengah), berhasil ditangkap kembali setelah kabur dari sel tahanan.
Foto: Antara/Zabur Karuru
Dua tahanan kabur Polsek Cempaka Putih, Suwardi dan Suprio (tengah), berhasil ditangkap kembali setelah kabur dari sel tahanan.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo enggan berkomentar terkait adanya tahanan Polres Indragir Hulu yang kabur saat penyelenggaraan Pemilihan Umum Legislatif 9 April 2014.

AKBP Guntur tidak merespon pesan singkat yang dikirim lewat ponselnya dan tidak menjawab telepon dari sejumlah pers di Pekanbaru, Ahad siang. Sementara itu petinggi kepolisian di Kabupaten Indragiri Hulu terkesan saling lempar tanggung jawab atas kasus tersebut.

Seorang tahanan narkotika berstatus tersangka di sel Mapolres Kabupaten Indragiri Hulu diduga melarikan diri saat hari pencoblosan 9 April 2014 dan hingga saat ini belum ditemukan.

"Tahanan bernama Reynaldi Saddam warga Lirik, Rabu (9/4) sekitar pukul 05.00 WIB pagi disinyalir kabur dari tahanan Polres dengan membuka gembok sel, bahkan kunci dan gembok sel ikut dibawa," kata seorang saksi mata.

Dia mengatakan, kaburnya seorang tahanan tersebut membuat sejumlah warga bertanya-tanya. Sebagaimana diketahui penjagaan tahanan di Polres sangat baik dan disiplin jajaran Polres sangat tinggi.

"Alasan bisa kabur tidak bisa diterima akal, hal ini membuat penilaian warga ada sesuatu yang ditutup-tutupi," kata warga.

Selain itu, belum adanya upaya optimal dari pihak jajaran Polres Indragiri Hulu untuk mengejar tersangka seperti tahanan atau tersangka lainnya selama ini.

"Jika tidak ditemukan maka kepercayaan masyarakat akan berkurang tentang penegakkan hukum di daerah," katanya lagi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement