REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO – Menteri Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang Yoshitaka Shindo, mengunjungi pemakaman korban perang paling kontroversial di Tokyo, Pemakaman Yasukuni. Aksi ini dinilai dapat menyulut kemarah Korea Selatan dan Cina.
Kedua negara tetangga Jepang menganggap Yasukuni sebagai simbol kekejaman militer Jepang. ''Memberi penghomatan kepada korban perang saya pikir sama saja di semua negara,'' kata Shindo seperti dikutip Jiji Press, Sabtu (12/4).
Parlemen Jepang membuat ajakan ziarah ke Pemakaman Yasukuni selama festival musim semi April ini dan musim gugur 15 Agustus mendatang dalam perayaan serangan Jepang dalam Perang Dunia II. Perayaan yang memicu reaksi negara tetangga negeri sakura itu.
Pemakaman Yasukuni ditujukan untuk menghormati serdadu Jepang yang tewas dalam Perang Dunia II termasuk beberapa petinggi yang dieksekusi atas tuduhan kejahatan perang setelah perang dunia dua.
Cina dan Korea Selatan menganggap perayaan itu hanya membangkitkan ingatan imperialis Tokyo dan agresi perang yang berakhir kegagalan.
Desember 2013 lalu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe juga mengunjungi Pemakaman Yasukuni untuk pertama kalinya setelah ia resmi menjabat kepala pemerintahan pada Desember 2012.
Seoul marah atas kunjungan Abe ke Yasukuni kala itu. Sementara AS hanya menyatakan kekecewaannya atan tindakan Abe yang dikhawatirkan meningkatkan ketegangan regional.