REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia menghabiskan proporsi belanja persenjataan yang lebih tinggi dibandingkan Amerika Serikat (AS) pada 2013 lalu untuk pertama kalinya. Pengeluaran pertahanan Rusia melonjak 4,8 persen menjadi 88 miliar dolar AS untuk pertama kalinya pula sejak 2003.
Laporan ini disajikan oleh Badan Peneliti Internasional terkemuka yang menyoroti ambisi kebangkitan militer Moskow dalam menghadapi Barat atas klaim mereka di Ukraina. Negara-negara Barat, termasuk Inggris dan AS mengurangi anggaran pertahanannya, sedangkan Rusia meningkatkannya. Rusia menggenjot penggunaan pendapatan domestik bruto (PDB) untuk militer, menurut analisis Stockholm International Peace Research Institute (Sipri).
"Peningkatan belanja militer di negara-negara maju dan berkembang terus berlanjut," ujar Direktur Program Pengeluaran Militer Sipri, Sam Perlo Freeman, dilansir dari the Guardian, Senin (14/4).
Negara lain yang meningkatkan belanja senjatanya adalah Cina dan Saudi Arabia. Meski demikian, pengeluaran militer dunia secara total turun 1,9 persen menjadi 1,75 triliun dolar AS per 2013. Inggris merupakan negara dengan belanja militer terendah.
Berdasarkan rencana pemerintah, Moskow akan menghabiskan 705 miliar dolar AS untuk menggantikan 70 persen peralatan militernya hingga 2020 nanti. Meskipun angkatan bersenjata Rusia sudah dinyatakan sebagai salah satu yang terbesar di dunia, namun negara ini terus berambisi untuk melakukan modernisasi senjata.