Rabu 16 Apr 2014 14:58 WIB

Partai Demokrat Masih Bersikeras Ajukan Capres

Rep: Esthi Maharani/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan orasi politik saat rapat umum Partai Demokrat di Jakarta, Kamis (3/4).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan orasi politik saat rapat umum Partai Demokrat di Jakarta, Kamis (3/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– Partai Demokrat masih bersikeras untuk mengajukan calon presiden. Terlebih lagi proses konvensi capres PD akan tetap dilanjutkan. Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Jero Wacik mengatakan sejak awal konvensi digelar, kandidat dipersiapkan untuk menjadi capres, bukan cawapres.

“Perlu disampaikan, dari awal konvensi ini adalah konvensi capres. tidak pernah ada konvensi cawapres. Targetnya dari awal adalah konvensi capres,” katanya saat ditemui di kantor wakil presiden, Rabu (16/4).

Menurutnya, kemungkinan akan terbentuknya poros koalisi baru bisa saja terjadi. Hanya saja, ia tak mau berkomentar lebih jauh. Baginya, dunia politik bisa berkembang sangat dinamis. Karena itu, Partai Demokrat memilih untuk selesaikan proses konvensi capres terlebih dulu sebelum memikirkan langkah berikutnya. Termasuk kemungkinan pemenang konvensi akan didorong menjadi cawapres.

“Kita konvensi capres. Nanti tunggu saja. Kalau mau mengajukan capres kan syaratnya 25 persen. Kalau soal cawapres, ya itu nanti. Kita kan harus ngajakin orang. Yang terpenting siapkan dulu debat dan survey terakhir,” katanya.

Ia mengakui hasil dari pemilu legislative (pileg) akan menjadi pertimbangan di masa depan. Untuk saat ini, proses konvensi capres harus diselesaikan terlebih dulu, baru dipikirkan kemudian tentang kemungkinan lainnya.

“Dengan adanya quick count akan dilihat seberapa kemungkinan kita untuk mengusung capres kita. Makanya ada debat terakhir, ada survey terakhir setelah itu majelis tinggi akan memutuskan,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement