REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sinyal arah dukungan baru mulai dimunculkan dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Persatuan Pembangunan (PPP). PPP memberi sinyal politik mendukung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi cawapres.
Sekjen PPP M Romahurmuziy (Romi) mengatakan, saat ini ada tiga capres yang menjadi pilihan masyarakat. Yaitu Joko Widodo (Jokowi), Prabowo Subianto dan Aburizal Bakri (Ical). Namun, katanya, ada kekuatan lain yang terlupakan. Yaitu seperti kekuatan partai Islam dan SBY.
"Setelah pemilu legislatif lalu kesantunan SBY semakin terlihat, ketika mengucapkan selamat kepada PDI Perjuangan selaku partai pemenang. Ini menimbulkan simpati yang besar," kata Romi jelang rapimnas Sabtu (19/4) malam.
Terlebih, kata dia, posisi SBY masih cukup tinggi di berbagai survei. Malah, jauh melampaui tiga capres yang ada saat ini.
"Karena itu ada pikiran kami di rapimnas nanti untuk meminta ke SBY untuk memperpanjang darmabakti, kenegarawanan dan pengalamannya sebagai cawapres," terangnya.
Menurut dia, ini sangat memungkinkan. Karena saat ini dunia demokrasi telah menjalankan hal itu dan berhasil. Seperti di Rusia antara Vladimir Putin dan Medveyev yang bergantian menjabat presiden dan perdana menteri. "Ini bisa dimungkinkan dalam bentuk praktik demokrasi modern sesuai keinginan partai," ujarnya.