REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Empat wartawan Perancis yang ditahan di Suriah selama hampir satu tahun, bebas dan dalam keadaan sehat pada Sabtu (19/4), kata Presiden Prancis Francois Hollande kepada Agence France-Presse (AFP).
“Keempat wartawan dalam keadaan sehat meskipun telah mengalami kondisi yang sangat menantang. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu pembebasan mereka,” kata Hollande.
Didier Francois seorang reporter radio Europe 1 dan fotografer Edouard Elias ditangkap di Aleppo utara pada 6 Juni 2013. Dua minggu kemudian, Nicolas Henin reporter dari majalah Point dan fotografer freelance Pierre Torres ditangkap di bagian utara negara di Raqqa.
Salah satu sandera Didier Francois mengatakan pada kantor berita Dogan di Turki pada Sabtu, bahwa dia sangat senang bisa bebas lalu tersenyum dengan jenggot panjang saat berbicara di kantor polisi kota Turki dekat perbatasan Suriah.
Menurut kantor berita Dogan, empat wartawan itu ditemukan oleh tentara Turki di perbatasan dengan tangan terikat dan mata tertutup. Belum jelas apakah keempat wartawan tersebut telah dibebaskan oleh penculik atau melarikan diri.
Hollande mengatakan bahwa pihaknya selalu menghormati dan menuntut keamanan untuk para jurnalis di Prancis karena perannya yang selalu memberikan informasi. Dia mengatakan bahwa perhatiannya sekarang tertuju kepada dua warga Prancis lainnya yang masih ditahan di wilayah Sahel, Afrika. Pemerintah Prancis selalu mengadakan mobilisasi tanpa henti untuk memperoleh pembebasan mereka.