Ahad 20 Apr 2014 11:36 WIB

Buol Masih Mencekam

Bentrok/ilustrasi
Foto: pesatnews
Bentrok/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Situasi di Buol, Sulawesi Tengah, sampai Minggu siang, masih mencekam karena kelompok masa masih terus melakukan serangan-serangan ke dua polsek yang telah dirusak sejak Sabtu (19/4) malam.

"Hingga minggu siang ini, sekelompok massa masih terus melakukan penyerangan ke Polsek Biau dan Momunu, namun anggota telah diperintahkan untuk tidak melakukan perlawanan dan bersikap pasif dan bertahan," kata Pelaksana Tugas Kabid Humas Polda Sulteng Kompol Rostin Tumaloto yang dihubungi di Palu, Ahad (20/4).

Kapolda Sulteng Brigjen Polisi Ari Dono Sukmanto sudah berangkat menuju Buol sejak Sabtu malam dan diperkirakan tiba di lokasi kejadian pada Ahad siang ini untuk mengendalikan langsung situasi di sana.

Menurut Kompol Rostin, akibat bentrokan yang terjadi sejak Sabtu malam itu, maka seorang warga cedera akibat kena lemparan batu, bukan karena tembakan polisi.

"Sejak awal anggota sudah diperintahkan agar tidak melakukan tembakan sekalipun dnegan peluru karet, kecuali tambakan peringatan ke udara untuk membubarkan massa," ujarnya.

Polisi dijarah

Di pihak kepolisian, Rostin menyebutkan markas Polses Biau dan Momunu rusak berat akibat lemparan massa sementara 12 rumah tempat tinggal anggota Polsek di dua polsek itu dirusak dan isinya dijarah, termasuk rumah Wakapolres Buol.

"Isi rumah yang tidak bisa dibawa massa yang menjarah mereka tarik ke luar rumah dan membakarnya, sedangkan barang-barang yang bisa mereka bawa seperti televisi dan peralatan rumah tanggal lainnya dibawa warga entah kemana," ujarnya.

Keluarga anggota Polsek semuanya telah diungsikan ke tempat yang aman, sementara anggota polsek sendiri masih bertahan di markasnya masing-masing, katanya menambahkan.

Seorang warga bernama Arfan yang dihubungi Sabtu malam mengemukakan bahwa rusuh di Buol ini berawal dari pengamanan pertandingan sepak bola kompetisi Divisi I yang diikuti oleh Persbul Buol.

Karena terjadi kekacauan usai pertandingan, maka polisi kemudian berusaha mengamankan situasi hingga harus mengeluarkan tembakan sehingga menimbulkan kepanikan.

Dalam peristiwa itu seorang warga mengalami cedera, dan hal inilah yang diduga memicu kemarahan massa sehingga mereka mendatangi dua polsek tersebut dan melakukan perusakan dan penjarahan.

Bentrokan antara massa dan polisi pernah terjadi di Buol pada 2010 menyusul meninggalnya seorang tahanan di Polsek Biau. Dalam bentrokan itu, delapan warga tewas dan hal ini membawa trauma di masyarakat Buol sampai saat ini.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement